Pages

Sabtu, 21 Juli 2012

Apakah gas metana itu?

Jakarta (ANTARA News) - Gas metana tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga dapat menghasilkan energi yang besar karena satu meter kubik gas metana setara dengan energi yang dihasilkan 0,48 kg gas Elpiji (LPG).

Gas metana yang dalam bahasa Inggris Methane gas, memiliki unsur kimia CH4, merupakan komponen utama dari biogas. Gas metana pada suhu ruangan dan tekanan standar, termasuk gas yang tidak berwarna dan tidak berbau. 

Gas ini sangat mudah terbakar tetapi hanya memiliki konsentrasi pada kisaran 5--15 persen di udara. Sedangkan metana berbentuk cair (liquid methane) hanya dapat dibakar apabila mengalami tekanan tinggi sekitar 4--5 atmosfer.

Pembentukan gas metana melibatkan mikroba yang sangat kompleks, dan secara bertahap akan merombak bahan organik di dalam limbah cair atau limbah padat hingga dihasilkan gas metana. Perombakan ini terjadi dalam kondisi tanpa oksigen (O2) yang disebut kondisi anaerob.

Gas metana dapat dihasilkan dari perombakan anaerobik senyawa-senyawa organik, seperti padalimbah cair kelapa sawit, limbah kotoran ternak atau kotoran manusia. 

Pada limbah cair kelapa sawit, secara alami gas ini dihasilkan pada kolam-kolam pengolahan limbah cair di tempat pengolahan kelapa sawit (PKS). Limbah cair di dalam kolam-kolam terbuka akan melepaskan gas metana dan karbon dioksida (CO2). Keduanya berbahaya bagi lingkungan karena berpengaruh dalam penyebab efek rumah kaca.

Secara alami proses ini sangat lambat dan gas yang dihasilkan juga sedikit. Akan tetapi untuk merombak limbah kelapa sawit menjadi biogas dalam jumlah masif dapat dilakukan dengan sedikit rekayasa.

(E012)
Editor: Ella Syafputri
COPYRIGHT © 2012

Apa itu mikroalga?

akarta (ANTARA News) - Mikroalga adalah alga berukuran mikro yang biasa dijumpai di air tawar dan air laut. Mikroalga merupakan spesies uniseluler yang dapat hidup soliter dan berkoloni.

Berdasarkan spesiesnya, ada berbagai macam bentuk dan ukuran mikroalga. Tidak seperti tanaman tingkat tinggi, mikroalga tidak memiliki akar, batang, dan daun.

Mikroalga merupakan mikroorganisme fotosintetik yang memiliki kemampuan untuk menggunakan sinar matahari dan karbondioksida untuk menghasilkan biomassa. 

Mikroalga juga menghasilkan sekitar 50 persen oksigen yang ada di atmosfer, demikian dituliskan Arief Widjaya dalam Jurnal Makara Teknologi Universitas Indonesia April 2009.

Keanekaragaman mikroalga sangatlah tinggi, diperkirakan terdapat 200.000-800.000 spesies mikroalga yang ada di Bumi. Dan baru sekitar 35.000 spesies saja yang telah terindentifikasi oleh manusia, seperti SpirulinaNannochloropsis spBotryococcus brauniiChlorella sp, dan Tetraselmis suecia.

Sel-sel mikroalga tumbuh dan berkembang pada media air, itu sebabnya mikroalga memiliki tingkat efisiensi yang lebih tinggi dalam hal penggunaan air, karbondioksida, dan nutrisi lainnya bila dibandingkan dengan tanaman tingkat tinggi.

Proses pertumbuhan mikroalga terdiri atas tiga tahapan yaitu fase lag, eksponensial, dan stasioner.

American Journal of Biochemistry and Biotechnology edisi 2008 menyebutkan bahwa kebanyakan spesies mikroalga menghasilkan produk yang khas seperti karotenoid, antioksidan, asam lemak, enzim, polimer, peptida, toksin, dan sterol.

Menurut Journal of Chemical Technology and Biotechnology edisi 2009, spesies mikroalga yang mempunyai potensi untuk digunakan sebagai bahan baku bioetanol adalah Prymnesium parvum,Chlorococum spTetraselmis sueciaAnthrospira sp, dan Chlorella sp.
(E012)
Editor: Ella Syafputri
COPYRIGHT © 2012

Terlalu banyak tidur siang tingkatkan risiko dimensia

Jakarta (ANTARA News) - Penelitian terkini menunjukkan terlalu banyak tidur siang di usia lanjut dapat mempercepat perkembangan dimensia dan penurunan fungsi kognitif.

Pada Konferensi Internasional Asosiasi Alzheimer, ilmuwan menemukan bahwa terlalu banyak dan tidak cukup tidur, meningkatkan usia mental sebanyak dua tahun. Mereka bependapat tidur berperan penting dalam penurunan mental. Mereka berpendapat tidur selama tujuh jam adalah jumlah yang pas.

Temuan terakhir ini menambahkan bukti bahwa kualitas dan kuantitas tidur pada lansia dapat berpengaruh negatif pada kesehatan dan meningkatkan risiko sejumlah penyakit seperti penyakit jantung dan diabetes, Medical Daily melaporkan.

"Kita tahu bahwa pola tidur berubah seiring usia dan tidak cukup tidur berdampak pada kesehatan secara keseluruhan," kata Dr. William Thies dari Asosiasi Alzheimer, dalam sebuah pernyataan.

"Apa yang belum kami ketahui dengan persis adalah apakah kurang tidur memliki konsekuensi jangka panjang pada fungsi kognitif," tambahnya.

Thies mengatakan bahwa meskipun temuan baru-baru ini menunjukkan bahwa orang yang memiliki gangguan tidur akan mengalami penurunan fungsi kongnitif jangka panjang, sisi baiknya adalah perangkat untuk memonitor durasi tidur dan kualitasnya sudah ada. Alat itu dapat membantu mengembalikan pola tidur kembali ke normal. 

Peneliti dari Brigham and Women's Hospital di Boston Elizabeth Devore dan kolega-koleganya memriksa data lebih dari 15.000 peserta yang berusia 70 tahun ke atas. Tidur harian peserta dimonitor dan dibagi dalam empat grup: 5,6,7,8 atau lebih atau sama dengan 9 jam.

Devore menemukan bahwa peserta yang tidur kurang dari atau lima jam dan sembilan jam atau lebih per hari memiliki kognisi rata-rata rendah dibanding peserta yang tidur tujuh jam per hari. Terlalu banyak atau terlalu sedikit tidur sebanding dengan percepatan penuaan kognitif selama dua tahun. 

"Temuan kami mendukung dugaan bahwa durasi tidur berlebihan dan perubahan durasi tidur bisa jadi berkontribusi terhadap penurunan kognitif dan perubahan Alzheimer dini pada orang dewasa dan tua," kata Devore.

"Temuan ini dampak berdampak penting pada kesehatan publik. Temuan ini dapat berujung pada strategi identifiksi tidur untuk mengurangi risiko gangguan kognitif dan Alzheimer," tambahnya.

Peran tidur dalam gangguan kognitif juga ditunjukkan dalam dua studi tambahan yang dipresentasikan di konferensi. Dalam studi pertama yang diikuti hampir 4.900 peserta selama lebih dari delapan tahun, ditemukan bahwa risiko penurunan kognitif meningkat ketika pasien memiliki kantuk berlebihan dalam sehari. 

Studi yang dipimpin Claudine Berr dari National Institute of Health and Medical Research (INSERM) Prancis juga menunjukkan kesulitan tidur pada malam hari berkaitan dengan penurunan kognitif.

"Riset ini menunjukkan bahwa rasa kantuk berlebihan mungkin prediksi dini penurunan kognitif," katanya.

Studi terpisah yang melibatkan 1.300 perempuan berusia di atas 75 tahun menunjukkan bahwa orang dengan gangguan pernapasan saat tidur berisiko dua kali menimbulkan Mild Cognitive Impairment (MCI), gangguan kognitif ringan, kondosi yang biasanya menjadi gejala Alzheimer.

Peneliti Kritine Yaffe dari University of California, San Francisco, mengatakan penemuan ini menyarankan dokter harus melakukan pemeriksaan saraf utnuk pasien denan gangguan tidur.

"Secara keseluruhan, temuan kami mendukung hubungan antara gangguan tidur dan penurunan kognitif di usia senja. Temuan ini menunjukkan praktisi kesehatan harus mempertimbangkan menaksir perubahan kognisi orang-orang tua dengan gangguan tidur," kata Yaffe dalam pernyataan.

"Sebagai tambahan, dengan tambahan riset jangka panjang, perawatan terhadap gangguan tidur mungkin menjadi metode yang menjanjikan dalam menunda perkembangan MCI dan dimensia," tambahnya.

Yaffe menunjukkan bahwa perempuan yang mengalami gangguan dalam ritme sirkadian selama studi lima tahun itu cenderung mengalami MCI.

"Kami yakin hasil riset mengindikasikan hubungan antara gangguan pernapasan saat tidur dan dimensia terhubung dengan penurunan oksigen dan tidak mengganggu pola tidur," tutupnya.

(nta)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © 2012

Astronom Jepang Temukan Galaksi Tertua


Tim menghitung galaksi ini berjarak 12,91 miliar tahun cahaya

VIVAnews - Sebuah tim astronom Jepang menggunakan teleskop di Hawai mengatakan mereka telah melihat galaksi tertua yang belum ditemukan.

Para ilmuwan dari National Astronomical Observatory of Japan
menggunakan teleskop Subaru dan teleskop Keck di puncak Mauna Kea, Hawai. Tim menghitung galaksi tersebut memiliki jarak 12,91 miliar tahun cahaya.

Satu tahun cahaya merupakan jarak yang ditempuh cahaya dalam satu
tahun, sekitar 6 triliun mil atau 9,66 triliun kilometer. Melihat
jarak galaksi berarti melihat ke belakang suatu masa.

Richard Ellis, seorang ahli berpengaruh dalam kosmologi dan
pembentukan galaksi dari California Institute of Technology mengatakan karya terbaru ini lebih meyakinkan daripada beberapa klaim lain mengenai galaksi awal.

Ellis mengatakan klaim peneliti Jepang lebih kuat dan tidak dapat dibantah. Tapi, dia mengatakan tidak banyak perubahan dari temuan serupa oleh tim yang sama tahun lalu.

"Temuan ini merupakan temuan yang yang paling jauh tahan gugatan yang setiap orang dapat percaya," ujar Ellis seperti dikutip dari laman Guardian.

Pada 2010, sebuah tim Perancis dengan menggunakan NASA Hubble
Space Telescope mengklaim telah menemukan sebuah galaksi yang jauhnya 13,1 miliar tahun cahaya. Tahun lalu tim California yang menggunakan Hubble mengatakan telah melihat galaksi 13,2 miliar tahun cahaya. Kedua tim Hubble menerbitkan temuan di jurnal Nature.

Menurut Ellis, dua tim Hubble tersebut belum mengonfirmasi
temuan mereka dengan metode lain. Sebuah tim astronom Universitas Arizona State bulan ini juga mengaku telah menemukan sebuah galaksi yang jauhnya 13 miliar tahun cahaya menggunakan teleskop di Chile.

Teori saat ini menyatakan bahwa alam semesta lahir dari sebuah
ledakan yang disebut Big Bang, sekitar 13,7 miliar tahun yang lalu.
Para astronom menggunakan teleskop paling kuat yang mampu
mengamati lebih dalam permulaan alam semesta.

Penelitian para astronom Jepang akan dipublikasikan dalam Astrophysical Journal. (sj)

Misteri Satelit Aneh di Tata Surya


Benda langit ini memiliki kawah seluas Australia

VIVAnews - Benda ini serupa dengan Bintang Mati pada film Star Wars. "Bintang Mati" ini terlihat berada di dekat cincin Saturnus. Ternyata, ini satelit Saturnus bernama Mimas. Satelit ini ditemukan pada 1789 oleh William Herschel. 

Lekukan pada Mimas yang mirip "Bintang Mati" itu hanyalah kawah yang dikenal sebagai Herschel. Kawah ini melebar sejauh 80 mil, meninggalkan jejak raksasa pada satelit hanya 246 mil. 

Kawah ini memiliki dinding tinggi 5 mil. Bagian terdalam kawah berukuran 6 mil. 

Mimas berukuran mencapai proporsi bumi. Kawah itu meninggalkan bekas pada satelit ini hingga berukuran lebih luas dari benua Australia. 

Masih tersimpan misteri mengenai penanda panas satelit ini. 

NASA membuat peta terperatur resolusi tinggi dan gambar satelit es Saturnus ini. Gambaran yang dibuat pesawat luar angkasa Cassini ini mengungkap pola permukaan satelit ini. Temuan itu menunjukkan daerah panas. 

"Satelit lain biasanya menangkap spot cahaya. Tapi, Mimas ini lebih aneh dari yang kami duga," ujar ilmuwan proyek Cassini di Laboratorium NASA, Amerika Serikat. 

"Ini memberikan kami teka-teki baru," imbuhnya seperti dilansir dari Daily Mail. 

Para ilmuwan bekerja menggunakan spektrometer komposit inframerah untuk memetakan suhu Mimas. Mereka mengira dengan lancar bisa mengetahui variasi puncak temperatur pada awal sore dekat ekuator. 

Ternyata, bagian terhangat terjadi pada pagi pada sepanjang salah satu lingkar satelit. Ini membuat satelit serupa ikon game Pac-Man ini memiliki temperatur sekitar 92 Kelvin atau minus 294 derajat Fahrenheit. Bagian lain satelit lebih dingin, sekitar 77 Kelvin (minus 320 derajat Fahrenheit).  

Bagian hangat hanya berukuran kecil. Titik ini muncul di sekitar Herschel dengan temperatur sekitar 84 Kelvin (minus 310 derajat Fahrenheit). 

"Kami tidak bisa menjelaskan pola hasil pengamatan temperatur permukaan Mimas. Kawah raksasa Herschel menjadi tersangka utama keanehan ini," ujar penyidik utama dari NASA Goddard Space Flight Center, Dr. Mike Flasar. 

"Energi hantaman yang menciptakannya beberapa juta tahun lalu diperkirakan menjadi sepertujuh energi gravitasi khusus Mimas. Ukuran yang lebih besar dari itu dapat merobek satelit ini. Kami ingin mengetahui pola temperatur anomali pada sisi lain Herschel. Ini belum diamati lebih dekat lagi," ujar Flasar. 

"Kami menduga perbedaan suhu menunjukkan perbedaan tekstur pada permukaan," ujar John Spencer selaku anggota tim spektometer komposit inframerah berbasis di Institut Penelitian Southwest, California, AS. 

"Ini mungkin sesuatu perbedaan antara bagian tua, salju padat, dan salju yang baru turun," imbuhnya.

Misi Ruang Angkasa Ini Akan Selamatkan Bumi


Ini akan menjadi misi swasta pertama untuk kepentingan riset pemetaan

VIVAnews - Sebuah perusahaan swasta Amerika mengumumkan misi ruang angkasa untuk memetakan bagian dalam sistem tata surya. Misi ini ingin membuktikan teori asteroid yang dapat menghantam bumi.

Ini merupakan misi pertama yang didanai oleh swasta, untuk melakukan pemetaan bagian dalam tata surya. Misi akan berlangsung selama lima setengah tahun, dan akan diluncurkan pada 2016 atau 2017.

Rencana ambisius ini diselenggarakan oleh B612 Foundation. Nama ini diambil dari kisah "Little Prince" karya Saint Exupery, yang merupakan asteroid yang menjadi rumah pangeran kecil tersebut.

Diharapkan, misi akan membuka perbatasan untuk eksplorasi ruang angkasa dan melindungi kehidupan manusia di bumi. Perlindungan ini berfokus pada pemetaan puluhan ribu orbit asteroid dekat Bumi dengan diameter minimal 140 meter, yang bisa menyerang Bumi dengan kekuatan ledakan minimal 100 mega ton TNT.

Ukuran tersebut merupakan 3,5 kali diameter obyek asteroid yang melanda Tunguska, Siberia pada 1908. Peristiwa ini mencabut 80 juta pohon dan menghancurkan rumah-rumah dalam ratusan kilometer.

Menurut Yayasan B612, lebih dari 98 persen dari asteroid tersebut tetap tidak dikenal para astronom. Misi ini bertujuan untuk mengetahui dan melacak lebih dari 90 persen dari asteroid tersebut.
"Tujuan kami untuk filantropis, yang merupakan upaya menyelamatkan planet ini ataupun suatu tempat di planet ini dari bencana besar," ujar Clark Chapman, seorang astronom di Southwest Research Institute di Boulder, Colorado.

Selamatkan Bumi


Chapman menambahkan bahwa Yayasan juga mencanangkan manfaat lain dari misi ini. "Tentu saja, kami juga memiliki tujuan ilmiah tambahan, dan pemetaan kami dari asteroid ini adalah pelopor untuk mengidentifikasi objek yang bisa ditambang untuk sumber daya ruang angkasa di masa depan. Juga, untuk mengidentifikasi objek yang dapat dikunjungi oleh astronot sebagai uji coba sistem yang akhirnya dapat mengirim orang ke Mars," katanya.

Pesawat ruang angkasa yang akan menunaikan misi ini adalah Sentinel. Pesawat ini akan lepas landas dari NASA Kennedy Space Center di Florida dengan bantuan dorongan dari roket Falcon 9.
Pesawat ini juga akan membawa teleskop inframerah untuk memetakan lokasi dan lintasan persimpangan asteroid Bumi."Ini adalah objek yang sangat gelap. Anda harus melihat dengan inframerah untuk mendeteksi mereka," jelas Scott Hubbard, profesor aeronautika dan astronautika di Stanford University dan arsitek program B612.

Ball Aerospace of Colorado, perusahaan pesawat ruang angkasa yang telah mengembangkan teleskop ruang angkasa Spitzer dan Kepler, merancang teleskop Sentinel. Instrumen ini akan menampilkan cermin alumunium 50 cm untuk mengumpulkan sinyal inframerah dengan area pandang yang luas. Gambar akan direkam oleh sebuah piranti 24 juta piksel dan akan didinginkan sampai -133 derajat celcius.

Kerjasama dengan NASA
Pesawat ini akan mengirimkan data yang terkumpul melalui jaringan ruang angkasa NASA ke Pusat Operasi Sentinel di Boulder. Pusat operasi ini kemudian akan menggunakan Minor Planet Center milik NASA di Cambridge, Massachusetts, untuk meneruskan data ke berbagai lembaga pendidikan dan penelitian maupun pemerintahan. 
Sedangkan Jet Propulsion Laboratory NASA di Pasadena, California, akan melakukan analisis resiko komprehensif tentang informasi yang ada. Ini untuk menentukan orbit asteroid individu dan menilai ancaman asteroid bagi Bumi.

Teleskop ini akan memindai seluruh langit pada tengah malam setiap 26 hari untuk mengidentifikasi setiap objek yang bergerak. Pengamatan berulang pada satu-persatu steroid akan memungkinkan para astronom untuk menghitung orbitnya dan memprediksi posisi asteroid secara akurat untuk satu abad atau lebih di masa depan.

Total biaya misi ini masih harus dihitung. Namun, Chapman berharap dapat mengumumkannya di akhir tahun. Sementara itu, Hubbard mengatakan yayasan sedang mencari dana untuk misi ini. "Kami telah memiliki beberapa calon investor yang telah memberikan dana awal untuk melihat kelayakan dan ukuran teknis proyek ini," katanya. (kd)

Kawah Asteroid Tertua dan Terbesar Ditemukan


Temuan menunjukkan hantaman besar bisa terjadi 3 miliar tahun lalu

VIVAnews - Kawah seluas 100 kilometer persegi ditemukan di Greenland. Keberadaannya diduga hasil hantaman dahsyat asteroid miliaran tahun lalu, sebelum hantaman yang dikenal lebih dulu mengenai bumi terjadi. 

Kawah tertua di bumi sebelumnya dibentuk dua miliar tahun lalu. Kemungkinan menemukan hantaman yang lebih tua dinilai sangat kecil dari segi astronomi. 

Kini, tim ilmuwan dari Survei Geologi Denmark dan Greenland (GEUS) di Copenhagen, Universitas Cardiff di Wales, Universitas Lund di Swedia, dan Institut Ilmu Planet di Moskow, Rusia, menemukan hasil yang menggeser dugaan sebelumnya. 

Kawah spektakuler terbentuk di bulan dari hantaman asteroid dan komet. Peristiwa ini terjadi antara tiga dan empat miliar tahun lalu. 

Bumi pada tahap awal memiliki massa gaya gravitasi yang jauh lebih besar. Pada awal mulanya pasti pernah mengalami lebih banyak hantaman. Tapi, bukti yang terkikis ditutup bebatuan yang lebih muda. 

Penelitian lapangan yang didanai GEUS dan Yayasan Carlsberg ini menemukan sisa-sisa hantaman berusia tiga miliar tahun berukuran raksasa dekat wilayah Maniitsoq, Barat Greenland.  

"Penemuan satu-satunya ini berarti kami bisa mempelajari efek kawah pada bumi yang mencapai miliaran tahun sebelum kemungkinan yang diduga sebelumnya," ujar anggota tim, Dr Iain McDonald dari Fakultas Ilmu Laut dan Bumi, Universitas Cardiff. 

Temuan ini menunjukkan kemungkinan meteorit menghantam dasar laut. Batuan yang diawetkan telah diubah secara intens dengan sirkulasi cairan panas aqueus. Cairan panas ini diperkirakan berasal dari air laut yang mampu masuk jauh ke dalam kerak bumi. Cairan ini masuk melalui banyak celah dan zona hantaman yang disebabkan tumbukan asteroid. 

Boris A Ivanov dari Institut Ilmu Planet, Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia, Moskow, Rusia, telah membawa serangkaian model perhitungan sementara. Dia menemukan meteorit yang menghantam Maniitsoq kemungkinan berdiameter lebih dari 30 kilometer. Ini sekitar dua kali lipat ukuran meteorit Vredefort dengan massa sepuluh kali lebih besar. 

Jika meteorit sudah menghantam bulan, struktur akhir kawah akan berdiameter di atas 1.000 kilometer dan dapat dilihat dari Bumi. Tapi, karena kekuatan gravitasi planet Bumi, struktur Maniitsoq "hanya" berdiameter 500 hingga 600 kilometer. 

Apabila hantaman sebesar ini menyerang Bumi sekarang, hantamannya akan berefek global dan membunuh manusia dalam jumlah besar. 

Tiga miliar tahun lalu, tidak banyak kehidupan yang diberangus hantaman ini. Tapi, beum ditemukan endapan batuan dengan usia yang cocok diindentifikasikan sesuai dengan efek hantaman Maniitsoq. Efeknya dapat berupa tsunami ekstrem, pengendapan kembali partikel kaca dari meteroit yang telah terevaporasi. Tanda-tanda lain seperti efek atmosfer global dan kelautan juga belum mengemuka. 

"Proses ini seperti kisah Sherlock Holmes. Kami menyingkirkan ketidakmungkinan dari proses teresterial konvensional. Hantaman raksasa menjadi penjelasan satu-satunya dari semua fakta yang ada," ujar Dr McDonald seperti dilansir dari Daily Mail. (art)

Pensiunan SETI Ini Yakin Alien Itu Ramah


Setelah 35 tahun mencari, Jill Tarter pensiun sebagai pemburu alien

VIVAnews - Sekelompok usaha terorganisir untuk mendeteksi kehidupan ekstraterestrial, SETI telah berjuang mencari alien atau makhluk luar angkasa selama 50  tahun. Astronom Dr. Jill Tarter telah menjabat sebagai Direktur Pusat Penelitian SETI di Institut SETI. Tarter kini telah pensiun setelah 35 tahun memindai angkasa mencari sinyal dari alien.

New Scientist mewawancara Tarter yang belum menyerah mencari alien. Dia menghabiskan masa pensiunnya dengan menjadi pengumpul dana untuk Institut SETI. Kekurangan dana sempat membuat teleskop radio pemburu alien milik institut ini harus ditutup selama lebih dari tujuh bulan. 

Tarter membandingkan perjuangannya seperti mencari ikan kecil di laut yang luas. Hanya segelas kecil yang baru diteliti. Ketika tidak menemukan apa-apa, belum tentu tidak ada apa-apa. 

"Kabar baiknya, alat kami kini lebih baik, lebih cepat, dan lebih besar. Kami akhirnya membeli perangkat yang sesuai untuk menjalankan tugas ini," ujar Tarter. 

"SETI merupakan upaya mendeteksi bukti teknologi lain dengan pemindaian jarak jauh. Kami mencari sinyal yang telah dirancang dengan teknik khusus. Dalam spektrum radio, kami mencari sinyal unik satu-satunya dalam satu frekuensi. Untuk sinyal yang bisa dilihat, kami mencari keluaran cahaya yang hanya bertahan satu nano detik atau kurang. Laser bisa melakukan itu. Kami menggunakan teknologi sebagai wakil dari kecerdasan," papar Tarter mengenai metode penyelidikan SETI.

Ketika berhasil menangkap sinyal dari planet yang jauh, kru SETI akan merayakan dengan minum sampanye. Sistem penyampaian informasi SETI sudah diterapkan sejak 1980-an. Mereka harus melakukan konfirmasi independen sebelum bisa melepas informasi ke masyarakat. Mereka harus mencapai kesepakatan lebih dulu sebelum menjawab panggilan alien. 

Langkah SETI ini mendapat pandangan berbeda dari Stephen Hawking. Menurut pakar teori fisika itu, menyiarkan keberadaan kita kepada alien terlalu berbahaya. Mereka bisa datang dan menjarah bumi. 

Menurut Tarter, Hawking bisa saja benar. Tidak ada yang bisa mengetahui kondisi psikologis alien. Manusia saja belum memperlakukan satu sama lain dengan baik. Tapi, Tarter berkeyakinan alien bisa lebih cerdas dan ramah. 

"Saya bisa membayangkan skenario lain. Jika alien ke sini, teknologi mereka pasti lebih maju dibanding kita. Mereka juga akan lebih tua. Saya rasa Anda bisa menjadi tua setelah mampu mengatasi agresi. Ini akan sangat membantu mengembangkan kecerdasan melampaui waktu evolusi," ujar Tarter. 

Perempuan ini membangun keyakinannya terhadap keberadaan alien pada 1970-an. Tapi, Tarter mengaku dia jarang menangkap sinyal yang diduga berasal dari alien. Kali terakhir terjadi pada 1997. 

"Itu sangat menakjubkan. Anda akan sangat bersemangat!" cetus Tarter kepada New Scientist

Sebagian besar peralatan SETI disimpan di Green Bank, Barat Virginia, Amerika Serikat. Mereka biasa mengamati dengan teleskop kedua untuk membedakan antara sinyal yang datang dari teknologi manusia dan teknologi alien. 

"Pada saat itu teleskop kedua dihantam petir. Jadi, untuk beberapa hari kami hanya memiliki satu teleskop. Sebuah sinyal yang datang menarik perhatian  kami hari itu. Sinyal itu jelas artifisial. Di layar, tampak garis membentuk seperti pagar kayu. Sudah jelas, ini bukan sinyal yang dibuat di bumi," ujar Tarter. 

Sayang, sinyal itu bukan berasal dari alien. Tapi, berasal dari pesawat ruang angkasa SOHO. 

"Jika saat itu kami punya teleskop kedua, kami bisa mengetahuinya dengan cepat," kenang Tarter.

Kendati gagal menangkap sinyal alien, Tarter masih akan berjuang mengumpulkan dana bagi keberlangsungan SETI. Setelah pensiun, Tarter juga akan menikmati hobinya bersama suaminya. 

"Suami saya dan saya memiliki pesawat. Kami suka terbang. Kami juga suka menari samba. Saya ingin mencari waktu untuk mengambil kursus perkusi di sekolah Jazz Berkeley. Tapi, sebagian besar waktu saya akan dihabiskan untuk bekerja mencari dana SETI hingga mencukupi untuk beberapa waktu," tutur Tarter. (eh)

Manusia Purba Neandhertal Pintar soal Nutrisi Makanan

JIKA ada yang bilang bahwa manusia saat ini lebih pintar ketimbang manusia purba, maka harus dipikirkan lagi. Boleh jadi, manusia saat ini pintar dalam hal teknologi dan sains, tapi bagaimana dengan urusan pola makan dan nutrisi dari alam?

Ternyata, sebuah penelitian menyebutkan bahwa manusia yang hidup puluhan ribu tahun lalu mempunyai tingkat kepintaran yang lebih baik dari manusia zaman modern dalam hal pola makan dan kesehatan.

Penelitian yang dilakukan oleh para pakar Inggris, Spanyol, dan Australia menemukan bukti molekuler pertama tentang kebiasaan pola makan manusia Neanderthal. Manusia ini hidup dalam rentang waktu 24 ribu hingga 30 ribu tahun lalu.

Sebelumnya, manusia purba Neanderthal sempat dikira hanya memakan daging (carnivora). Tapi para pakar dari berbagai negara itu menyebutkan bahwa manusia Neanderthal juga memakan sayuran.

Hipotesis tersebut didapat setelah para peneliti mencermati kandungan mikrofosil plak di gigi manusia purba yang berada di El Sirdn, Spanyol. Kandungan mikrofosil plak gigi itu menggambarkan bahwa pola makan manusia Neanderthal tidak cuma memakan daging, tapi juga sayur, buah, dan kacang-kacangan.

"Manusia purba memiliki pengetahuan yang kompleks tentang lingkungan sekitarnya, termasuk kemampuan untuk memilih tumbuhan tertentu yang bernutrisi bagus untuk mereka makan dan pengobatan," kata Karen Hardy, salah seorang peneliti seperti dikutip Dailymail.

Selain itu, manusia purba itu juga menyantap makanan dengan cara dimasak terlebih dahulu. Bahkan, mereka juga mengetahui dan paham tentang nutrisi dan manfaat medis yang dikandung makanan tersebut. (Dailymail/Wrt3)


sumber

Kemampuan Berhitung Lumba-lumba Sehebat Komputer

LUMBA-lumba dapat melakukan menunjukkan kehebatannya dalam matematika kompleks yang hampir menyamai sistem komputer manusia. Temuan ini telah memaksa para ilmuwan untuk mengevaluasi kembali sejauh mana kecerdasan mamalia laut tersebut.

Ketika berburu, lumba-lumba akan membuat jaring-jaring gelembung sekaligus menghitung jumlah gelembung dan massanya. Tetapi mereka masih membuatnya melalui sistem sonar.

Kemampuan ini tampaknya membuktikan bahwa lumba-lumba dapat melakukan perhitungan matematika nonlinier yang kompleks.

Sistem sonar manusia mungkin akan bingung dengan gelembung, tetapi lumba-lumba tampaknya memiliki kemampuan matematika untuk membuat mereka keluar.

"Saya langsung terperanjat, karena saya tahu bahwa tidak ada sonar buatan manusia akan dapat beroperasi di air gelembung tersebut," kata Profesor Tim Leighton dari University of Southampton, Inggris.

Tim yang dipimpin Leighton telah mencoba untuk mengungkap bagaimana lumba-lumba bisa berburu dengan mengefektifkan sistem yang mempekat kondisi daerah jelajah dengan gelembung.

Hebatnya, jaring gelembung buatan lumba-lumba mampu mengacaukan sonar terbaik buatan manusia karena hamburan gelembung yang kuat menghasilkan kekacauan pada gambar sonar. 

"Teknik sonar lumba-lumba tidak lebih unggul dari sonar buatan manusia terbaik. Ini deduksi logis bahwa, dalam meniup jaring gelembung, lumba-lumba 'membutakan' rasa ekolokasi mereka ketika berburu," kata Tim.

Selain itu, lumba-lumba juga dapat mengenali dirinya dalam cermin. Bahkan, mamalia itu memahami ide-ide seperti 'nol'. Kemampuan itu biasanya terbatas pada primata seperti simpanse dan manusia.

Mamalia mengenali dirinya dalam cermin dan memiliki rasa identitas sosial. Mereka tidak hanya tahu siapa mereka, tetapi mereka juga memiliki rasa subjektifitas, dan mengetahui bagian dari kelompok mana. (Dailymail/Wrrt3)


sumber

Aplikasi Antisadap Android sudah `Open Source`

Metrotvnews.com: RedPhone, aplikasi pengenkripsi panggilan telepon berbasis Android dari Whisper Systems menjadi aplikasi bersumber terbuka (open source/OSS) dan dapat diunduh secara gratis.

"Kami berharap setelah menjadikan RedPhone sebagai piranti lunak bersumber terbuka akan memungkinkan akses pada keamanan komunikasi untuk lebih banyak orang di seluruh dunia," sebut tim pengembang dari Whisper Systems dalam situs resmi mereka.

Tim pengembang Whisper Systems juga berharap akan lebih banyak pengembang yang berkontribusi pada RedPhone untuk membuat aplikasi itu lebih baik.

Whisper System menyediakan sumber aplikasi RedPhone dan penjelasan teknis di situs GitHub serta daftar alamat surat elektronik untuk pengguna yang ingin terlibat dalam pengembangan aplikasi itu.

Aplikasi RedPhone menyediakan mekanisme enkripsi pada panggilan telepon untuk keamanan pembicaraan agar tidak ada pihak lain yang mendengarkan.

RedPhone, sebagaimana disebut dalam penjelasan resmi Whisper System, menggunakan nomor seluler sebagai acuan sehingga pengguna tidak perlu menggunakan identifikasi lain atau nama akun.

Pada akhir 2011, Whisper System juga telah menjadikan aplikasi pengenkripsi teks, TextSecure, sebagai program bersumber terbuka. Pesan-pesan teks yang dikirim dengan TextSecure disimpan dalam basis data terenkripsi di telepon pengguna.(Ant/TII)


sumber

Istana Bogor, Bukan Sekadar Istana

                                                                Ilustrasi



KOMPAS.com - Istana Bogor bukanlah sekadar istana yang umumnya kita jumpai atau saksikan di media-media. Memang semua istana memiliki keunikannya masing-masing, tapi Istana Bogor memiliki keunikan yang jarang Anda jumpai. Istana Bogor merupakan salah satu dari dari enam Istana Presiden Republik Indonesia yang menampilkan sebuah lukisan hidup dari ratusan ekor rusa tutul yang bermain di sekitar istana, sungguh indah dan memesona. Bukan saja memiliki fauna yang menarik tapi juga sarat akan nilai historis dan budayanya.
Istana yang dahulu bernama Buitenzorg atau Sans Souci yang berarti "tanpa kekhawatiran" ini merupakan tempat kediaman resmi dari 38 Gubernur Jenderal Belanda dan satu orang Gubernur Jenderal Inggris. Suasananya yang damai dan asri telah menarik perhatian seorang Gubernur Jenderal Gustaaf Willem Baron Van Imhoff dimana pada tahun 1744 membangun wilayah tersebut sebagai daerah pertanian dan tempat peristirahatan bagi Gubernur Jenderal.
Karena istana ini diperuntukan bagi Gubernur Inggris maka arsitekturnya mengikuti Blehheim Palace di Inggris. Sama halnya dengan manusia, Istana Bogor juga mengalami perubahan. Gempa yang terjadi pada tahun 1834 telah mengguncangkan bagunan istana dan akhirnya bangunan lama sisa gempa dirubuhkan dan dibangun kembali dengan mengambil arsitektur Eropa abad ke-19.
Pada tahun 1950, istana ini dikuasai oleh pemerintah Indonesia dan menjadi Istana Presiden Indonesia. Pada tahun 1968, Istana Bogor resmi dibuka untuk kunjungan umum atas persetujuan dari Presiden Soeharto.
Mulai saat itu, puluhan ribu wisatawan, baik nusantara dan manacanegara datang bergantian setiap tahunya untuk menjenguk keindahan Istana Bogor. Bahkan keindahan istana ini pernah dinikmati oleh mantan Presiden Amerika Serikat George W Bush dalam kunjungan singkatnya.
Luas istana ini sekitar 1,5 hektar yang terdiri dari bangunan induk istana berfungsi untuk menyelenggarakan acara kenegaraan resmi, pertemuan, dan upacara. Sayap kiri bangunan yang memiliki enam kamar tidur digunakan untuk menjamu tamu negara asing. Sayap kanan bangunan dengan empat kamar tidur hanya diperuntukan bagi kepala negara yang datang berkunjung.
Pada tahun 1964 dibangun khusus bangunan yang dikenal dengan nama Dyah Bayurini sebagai ruang peristirahatan presiden dan keluarganya, bangunan ini termasuk lima paviliun terpisah. Kantor pribadi Kepala Negara, Perpustakaan, Ruang makan, Ruang sidang menteri-menteri dan ruang pemutaran film, Ruang Garuda sebagai tempat upacara resmi, Ruang teratai sebagai sayap tempat penerimaan tamu-tamu negara.
Koleksi mahakarya seni istana meliputi 450 lukisan, diantaranya karya pelukis Indonesia Basuki Abdullah, pelukis Rusia Makowski, dan Ernest Dezentjé.
Susunan lantai keramik mewah juga tersebar di Istana Bogor. Salah satu dari koleksi keramik yang paling mengesankan berasal dari Rusia, sumbangan dari Perdana Menteri Khrushchev di tahun 1960. Hadiah-hadiah kenegaraan diantaranya adalah tengkorak harimau berlapis perak, hadiah dari Perdana Menteri Thanom Kittikachorn dari Thailand pada tahun 1958.
Di Istana Bogor, Anda bisa menemukan sekitar 346 jenis pepohonan, patung-patung yang cantik, seperti Si Denok karya Trubus, yang modelnya adalah Ara, istri seorang karyawan Istana Bogor serta The Hand of God, reproduksi dari Swedia.
Editor :
I Made Asdhiana




tuk

sumbalinga

"Saya tidak takut pada orang yang berlatih sekali untuk 10.000 tendangan, tapi saya takut pada orang yang berlatih satu tendangan sebanyak 10.000 kali"
Bruce lee