Pages

Rabu, 25 Juli 2012

Benarkah Bulan Adalah Buatan Makluk Cerdas?

Mungkin teori ini akan terdengar lucu, tapi bagi orang yang rajin membaca Alkitab, akan menemukan bahwa bulan memang dibuat (diciptakan) setelah bumi, tepatnya pada hari ke-4 (waktu Tuhan).
(Genesis 1:16) Dan Tuhan membuat dua penerang besar; yang lebih besar untuk menerangi siang, dan yang lebih kecil akan menguasai malam; dan Dia juga membuat bintang-bintang.

(Genesis 1:17) Dan Tuhan meletakan mereka di langit untuk menerangi bumi.



Dari sejumlah temuan baru setelah pendaratan ke bulan, terutama dari bahan pembentuknya, kemungkinan besar bulan itu diciptakan oleh mahluk di zaman prasejarah.

Begitu kita melepaskan diri dari teori evolusi terhadap belenggu kearifan kita, maka kita akan dapat melihat sejumlah besar keadaan yang tidak terbayangkan oleh kita, seperti misalnya dugaan bahwa bulan adalah ciptaan alien. Di bawah berikut ini adalah keadaan sebenarnya yang ingin kami beritahukan kepada Anda, yaitu membuka belenggu kearifan kita.


Planet Bulan?
Sejak Apollo mendarat di bulan pada tahun 1969, rasa misterius orang-orang terhadap bulan seakan-akan menurun. Dahulu, orang-orang berkumpul bersama di rumah saat hari raya pertengahan musim gugur, dan saat makan kue bulan, begitu menengadahkan kepala melihat rembulan di atas langit, dalam hati pasti merasa penasaran dan bingung. Penasarannya adalah dari mana sebenarnya bulan ini berasal? Dan bingung apa yang sebenarnya ada di atas bulan itu?

Sastrawan pada masa Dinasti Song yaitu Su Dong Po dalam Sui Tiao Ge Tou paling bisa hanya menyuarakan rasa penasaran dan kerinduan bangsa China terhadap rembulan: Kapan adanya terang bulan? Dengan arak bertanya pada langit cerah. Tidak tahu di istana langit atas sana, hari ini tahun berapakah saat ini?

Setelah antariksawan mendarat di bulan, orang-orang tahu bahwa permukaan bulan adalah sebidang padang pasir tandus, diselimuti debu angkasa tak terhingga banyaknya, kosong melompong. Tetapi, tahukan Anda? Setelah mendarat di bulan, beberapa temuan baru yang didapatkan, malah membuat ilmuwan semakin bingung terhadap asal-usul bulan.

Saat ini pemahaman ilmuwan terhadap bulan telah melampaui imajinasi sebelum pendaratan di bulan pada waktu itu, bukti–bukti temuan ini bisa membuat pemikiran baru orang-orang terbuka, mengenal dan merenungkan kembali asal mula diri sendiri dan kehidupan, serta alam semesta.

Studi Awal
Sejak zaman dahulu, astronom setiap bangsa di dunia telah mengadakan pengamatan yang panjang terhadap bulan. Penampakan bulan yang mengembang bulat dan menyusut berbentuk sabit, selain menjadi obyek inspirasi penyair, lebih menjadi pedoman kerja penanaman sawah petani; penanggalan tradisional Tionghoa merupakan penanggalan yang berdasarkan peredaran bulan, berperiode 28 hari sebagai patokan. Pada masa lampau, orang-orang menemukan sebuah fakta yang sangat menarik, bulan selalu mengarah pada kita dengan satu permukaan yang sama.


Kenapa? Melalui pengamatan yang panjang, orang-orang mendapati bulan bisa berputar sendiri, dan periode perputarannya sendiri persis sama dengan periode perputarannya mengelilingi bumi. Maka, biar di mana pun posisi bulan berada, bulan yang kita lihat dari atas bumi pasti merupakan satu permukaan yang sama, bayang-bayang di atas bulan selalu sejenis yang serupa.

Orang-orang memperhatikan, ukuran bulan kelihatannya sama besar dengan matahari. Matahari dan bulan dirasakan sama besarnya, namun pada kenyataannya apakah sama besarnya? Bahkan Alkitab sudah mengatakan ada penerang yang lebih besar dan lebih kecil. Bagaimana orang zaman dulu bisa mengetahui bulan lebih kecil dari matahari dan menuliskannya ke dalam Alkitab?


Orang dahulu acap kali berhasil mengamati suatu fenomena alam yang aneh, mereka menyebutnya dengan istilah “dewa anjing menelan matahari”, di saat itu akan ada benda langit berwarna hitam menutup total matahari, langit siang hari yang terang benderang tiba-tiba menjadi gelap gulita, dipenuhi dengan kelap-kelip bintang, yaitu “gerhana matahari total” yang dikenal oleh ilmuwan sekarang ini. Pada saat gerhana matahari total, benda langit hitam yang kita lihat adalah bulan, ukuran bulan persis bisa menutupi matahari, artinya jika dilihat dari bumi, bulan dan matahari sama besarnya.

Belakangan astronom mendapati, bahwa jarak matahari ke bumi persis 395 kali lipat jarak bulan ke bumi, sedangkan diameter matahari juga persis 395 kali diameter bulan, maka dilihat dari bumi, bulan persis sama besarnya dengan matahari. Diameter bumi adalah 12.756 km, diameter bulan 3.467 km, dan diameter bulan adalah 27%-nya diameter bumi.

Benda langit yang berputar mengelilingi planet, oleh ilmuwan disebut sebagai satelit. Sembilan planet besar pada sistem tata surya semuanya memiliki satelitnya sendiri. Di antara 9 planet besar tersebut ada beberapa planet yang sangat besar, seperti misalnya planet Jupiter, planet Saturnus dan lain sebagainya, mereka juga memiliki satelit yang mengedarinya, diameter satelit mereka sangat kecil dibanding planet itu sendiri.

Maka, satelit yang besarnya seperti bulan, sangat unik di dalam sistem tata surya kita. Data-data yang kebetulan ini menyebabkan beberapa astronom mulai memikirkan sebuah masalah, yaitu apakah bulan terbentuk secara alami?

Bebatuan Bulan yang Lebih Tua
Setelah pesawat antariksa Apollo mendarat di bulan pada tahun 1969, dan mengambil contoh batuan dari atas permukaan bulan, melakukan berbagai pengujian, didapatkan data yang bisa dijadikan bahan analisa lebih mendalam terhadap struktur bulan.

Pertama-tama dibuat analisa usia terhadap bebatuan yang terkumpul, didapati bahwa usia bebatuan bulan sangat kuno, ada sejumlah besar usia bebatuan itu melampaui bebatuan yang paling kuno di atas bumi. Menurut statistik 99% usia bebatuan bulan melampaui 90% bebatuan kuno di atas bumi, usia yang berhasil dihitung adalah sebelum 4,3-4,6 miliar tahun. Ketika membuat analisa terhadap tanah permukaan bulan, didapati masa mereka lebih kuno lagi, ada beberapa yang bahkan lebih awal 1 miliar tahun dibanding usia bebatuan bulan, melampaui lebih dari 5 miliar tahun. Saat ini waktu yang diprediksi ilmuwan atas terbentuknya sistem tata surya kurang lebih 5 miliar tahun lebih, mengapa bebatuan dan tanah di permukaan bulan sejarahnya bisa begitu panjang? Para ahli juga berpendapat bahwa sulit untuk menjelaskan.

Apakah berarti bulan adalah suatu "benda bekas" yang dimanfaatkan oleh Pencipta untuk menerangi bumi di malam hari?


Rongga pada Bulan

Pembuktian kabut bulan mungkin bisa menjelaskan struktur bulan. Astronot yang mendarat di bulan, ketika akan kembali ke bumi, meninggalkan permukaan bulan dengan mengendarai pesawat pendarat kembali ke kabin antariksa, setelah menyatu dengan pesawat antariksa, pesawat pendarat itu dibuang kembali ke permukaan bulan. Alat pengamat gempa yang dipasang pada jarak 72 km mencatat getaran pada permukaan bulan, getaran ini terus berlangsung lebih dari 15 menit, sama seperti martil memukul lonceng besar dengan sepenuh tenaga, getaran berlangsung dalam waktu yang lama baru hilang secara perlahan-lahan. 

Ambil sebuah contoh misalnya, ketika kita memukul sebuah besi berongga dengan sekuat tenaga, akan mengeluarkan getaran ung… ung… yang terus bergema, sedangkan ketika memukul besi padat, getaran hanya akan bertahan singkat, akan berhenti pada waktu yang tidak lama. Gejala getaran yang terus berlangsung ini membuat ilmuwan mulai membayangkan apakah bulan itu berongga?

Ketika sebuah benda yang padat mendapat benturan, bisa mengeluarkan dua macam gelombang, satu adalah gelombang bujur (longitudinal), sedangkan satunya lagi adalah gelombang permukaan. “Gelombang bujur” adalah suatu gelombang tembusan, bisa menembus suatu benda, dari satu sisi permukaan melalui pusat benda dan disalurkan ke sisi lainnya. 

Dan “gelombang permukaan”, sama seperti namanya, hanya bisa menyampaikan pada permukaan yang sangat dangkal. Namun, instrumen kabut bulan yang dipasang di atas bulan, melalui catatan waktu yang panjang, sama sekali tidak berhasil mencatat atau merekam gelombang bujur, semuanya berupa gelombang permukaan. Dari gejala yang menakjubkan ini, ilmuwan membuktikan bahwa bulan itu berongga!

Berlapiskan Unsur Logam
Tidak tahu, apakah Anda memperhatikan, bila mengamati bulan pasti akan terlihat potongan bayangan yang hitam-hitam, dan itulah area bayangan hitam yang disebutkan oleh ilmuwan. Saat antariksawan mengambil bor listrik akan membuat sebuah lubang di sana, mereka mendapati bahwa itu adalah pekerjaan yang melelahkan, mengebor dalam waktu yang sangat lama, namun hanya bisa membuat lubang sedikit saja.



Dan ini aneh rasanya, permukaan bulan bukankah semestinya terbentuk dari tanah dan bebatuan? Meskipun agak keras, namun tidak semestinya sampai tidak bisa masuk! Ketika dengan cermat dan teliti menganalisa struktur bentuk permukaan bulan pada area itu, ditemukan bahwa sebagian besar adalah suatu komposisi unsur logam yang sangat keras, yaitu unsur logam titanium yang digunakan untuk membuat pesawat antariksa. Pantas saja bisa demikian kerasnya. Maka, komposisi keseluruhan bulan dapat dikatakan bagaikan sebuah bola logam yang berongga.

Dalam lubang kawah bulan terdapat lava dalam jumlah besar, ini tidak aneh, yang aneh adalah lava-lava ini mengandung sejumlah besar unsur logam yang sangat langka di bumi, misalnya titanium, kromium, itrium dll. Logam-logam ini semuanya sangat keras, tahan panas, anti-oksidasi. 

Ilmuwan menaksirkan, jika hendak melebur unsur-unsur logam ini, paling tidak suhunya harus di atas 2-3 ribu derajat, namun bulan adalah sebuah “planet dingin yang mati kesepian” di langit, paling tidak selama 3 miliar tahun tidak ada aktivitas gunung berapi. 

Lalu bagaimana bulan bisa menghasilkan begitu banyak unsur logam yang membutuhkan suhu yang tinggi? Lagi pula, setelah ilmuwan menganalisa contoh tanah bulan seberat 380 kg yang dibawa oleh antariksawan, didapati ternyata mengandung besi dan titanium murni, ini adalah golongan tambang logam murni yang tidak akan ada secara alamiah. Ini menunjukkan bahwa logam-logam ini bukan terbentuk secara alamiah, melainkan hasil leburan manusia.

Penemuan ini sekaligus menjawab pertanyaan yang sejak lama membuat bingung para ahli. Jumlah lubang kawah di atas permukaan bulan sangat banyak, namun anehnya, lubang-lubang ini sangat dangkal. 

Ilmuwan memperhitungkan, jika sebuah planet kecil yang berdiameter 16 km dengan kecepatan 50.000 km/jam terbentur dan hancur di atas bumi, maka akan mengakibatkan sebuah lubang besar dengan kedalaman berdiameter 4-5 kali lipatnya, artinya kedalamannya bisa mencapai 64-80 km. Dan sebuah lubang Kawah Gagrin yang merupakan kawah terdalam pada permukaan bulan, diameternya 300 km, namun kedalamannya hanya 6,4 km. 

Bila hitungan ilmuwan tidak ada kesalahan, bebatuan yang mengakibatkan lubang ini jika bertabrakan di atas bumi, akan mengakibatkan lubang besar yang paling tidak kedalamannya 1.200 km!

Mengapa di atas bulan hanya bisa menimbulkan lubang bebatuan yang demikian dangkal? Satu-satunya penjelasan yang mungkin dapat diberikan adalah lapisan kulit luar bulan sangat keras. Jika demikian, komposisi logam keras di permukaan bulan yang ditemukan sebelumnya cukup untuk menjelaskan gejala semacam ini.

Bulan Diciptakan oleh Manusia Prasejarah?
Dua ilmuwan eks Uni Soviet dengan berani mengemukakan hipotesanya, menganggap bahwa bulan adalah sebuah kapal ruang angkasa yang telah mengalami perombakan. Dengan demikian, baru bisa secara sempurna menjelaskan dan menjawab berbagai macam gejala aneh yang ditinggalkan bulan untuk kita.

Hipotesa ini sangat berani, dan juga cukup banyak menimbulkan perdebatan, saat ini sebagian besar ilmuwan masih belum berani mengakui teori ini. Namun, kenyataan yang tidak diperdebatkan adalah, bahwa bulan memang benar-benar bukan terbentuk secara alami. 

Bulan bagaikan mesin yang sangat akurat, setiap hari menghadap bumi dengan segi yang sama, juga persis sama besarnya dengan matahari kalau dilihat sepintas. Permukaan luar adalah sebuah lapisan paduan kulit logam yang tinggi tingkat kekerasannya, bisa menahan serangan bebatuan yang kepadatannya tinggi dalam jangka waktu yang panjang, dan tetap sempurna seperti bentuk semula. Jika merupakan sebuah benda langit alamiah, tidak seharusnya memiliki begitu banyak ciri khas yang dibuat manusia.

Diperkuat dengan bukti bulan seperti planet logam titanium berongga yang diciptakan manusia, maka tidak sulit untuk membayangkan bahwa bulan seyogianya dipasang dan diletakkan di atas oleh “manusia”, segala ciri khasnya sekaligus menunjukkan, bahwa bulan diciptkan manusia bumi pada waktu itu.

Jika demikian, sebelum adanya bulan, langit malam hari di atas bumi seharusnya sangat gelap gulita. Jika waktu itu di atas bumi ada manusia, lalu pada malam hari dan di atas permukaan bumi yang luas, mereka sangat sulit melakukan aktivitas apa pun, maka pantas saja dirancang sebuah cermin yaitu bulan, untuk ditempatkan di atas langit. 

Maka wajah atau pemandangan bulan yang paling asli adalah sebuah bola metal, yang tingkat keterangan cahaya pada zaman dahulu pasti lebih terang dibanding sekarang, seiring dengan perjalanan waktu yang panjang, di bawah kondisi tidak adanya lapisan atmosfer, dan ditutupi sejumlah besar bebatuan kosmos serta debu sehingga menjadi seperti sekarang ini. Dan bila saat ini kita menganalisa permukaan bebatuan dan tanah bulan, tentu saja mendapati usianya lebih lama dari pada bumi, membuat adanya perasaan sedikit fantastis.

Saat ini terhadap masalah yang tidak dapat dijelaskan dan tidak berani diakui ilmuwan, bila kita melepaskan bingkai-bingkai pemikiran yang sempit, menganalisa secara rasional akan menemukan banyak sekali fenomena yang sulit untuk dijelaskan namun sebenarnya sangat mudah dipahami.

Berdasarkan sejumlah besar bukti yang ditemukan ilmuwan sejak awal sudah bisa dipastikan bahwa bulan adalah ciptaan manusia, merupakan ciptaan manusia prasejarah, lalu mengapa tidak bisa mengambil kesimpulan terakhir? Sebab eksistensi manusia prasejarah, dapat dikatakan adalah merupakan pantangan ilmuwan, sebagian besar ilmuwan biar pun meneliti begitu banyak bukti dan teori yang tepat, namun saat menemui pandangan yang bertentangan dengan teori evolusi, maka siapa pun tidak berani mengemukakannya.

Padahal eksistensi manusia prasejarah yang memiliki peradaban yang sangat tinggi sudah ditunjukkan dalam penemuan-penemuan arkeologis belakangan ini. Sebagai contoh, penemuan tambang reaktor nuklir yang diperkirakan berusia 2 miliar tahun yang lalu di Republik Gabon, Afrika, yang lebih canggih dari pertambangan reaktor nulir zaman sekarang. 

Semangat yang menuntut “kebenaran” seyogianya merupakan prinsip tertinggi dalam penelitian ilmuwan, apabila kita telah melompat keluar dari bingkai-bingkai pemikiran pendahulu, maka tidak sulit untuk membayangkan bahwa di antara sejumlah besar penelitian ilmiah, akan terdapat sebuah lompatan yang sangat cepat.



sumber

Jeruk Rekayasa Genetika Tumbuh di Gurun

                                                                                               T. Williams/UC Riverside



KOMPAS.com — Manis, tanpa biji, kulitnya tipis dan mudah dikupas, serta dapat ditumbuhkan di padang pasir. Itulah jeruk sempurna... hasil rekayasa genetika.
Departemen Plant Biology dari University of California di Riverside mengumumkan kesuksesan peneliti mereka membuat KinnowLS, jeruk hasil rekayasa genetika yang dibuat berdasarkan jeruk kinnow yang biasa tumbuh di India dan Pakistan. Kinnow sendiri sebetulnya merupakan hasil rekayasa genetika oleh UC Riverside 10 tahun yang lalu.
KinnowLS dibuat dengan memborbardir tanaman muda dengan sinar X, sinar gamma, dan berbagai bahan kimia. Beberapa pertanian di daerah panas di California sudah diberi izin untuk menumbuhkan pohon jeruk ini dan akan menghasilkan KinnowLS tiga tahun lagi.
Jeruk ini belum akan dikomersialkan setidaknya sampai lima tahun lagi karena saat ini masih dalam versi coba-coba. Jenis jeruk rekayasa yang tahan kondisi ekstrim tentu harapan bagi ketahanan pangan di masa depan, tetapi keamanan introduksi ke alam liar tentu masih menjadi pertimbangan utama untuk dikaji lebih lanjut.(National Geographic Indonesia/Alex Pangestu)

Sumber :
National Geographic Indonesia
Editor :


Tri Wahono 






















































































































































































































































































































































Ada Bahaya di Balik Makanan Sehari-hari Ini

Linda Mayasari - detikHealth
                                                                                    ilustrasi (foto: Thinkstock)
Jakarta, Jangan asal ketika memilih makanan. Makanan yang tampaknya sehat dan lezat, bisa jadi menempatkan Anda pada risiko kesehatan karena kontaminasi bakteri berbahaya. Beberapa makanan sehat, ternyata memiliki risiko terhadap penyakit.

Berikut 10 makanan lezat yang memiliki risiko terhadap kesehatan seperti dilansir ivillage, Rabu (25/7/2012):

1. Telur ayam

Telur ayam merupakan sumber protein yang sehat dan dibutuhkan oleh tubuh. Tetapi Center for Science in the Public Interest pada tahun beberapa kali selama tahun 1990 sampai 2006, melaporkan bahwa telur dianalisis mengandung wabah penyakit bawaan makanan.

Bakteri salmonella yang biasanya menetap dalam saluran usus hewan dan burung, merupakan penyebab terbesar dari kontaminasi telur. Tetapi FDA (Food and Drug Administration) menyatakan bahwa risiko tersebut dapat diminimalisir dengan cara pembelian, penyimpanan dan pengolahan telur yang tepat.

Simpan telur dalam lemari pendingin dan masak telur sampai benar-benar matang. Hindari juga penggunaan telur mentah dalam resep makanan, seperti ketika membuat kue.

2. Sayuran hijau

Mungkin sulit dipercaya jika sayuran hijau populer seperti selada, bayam, kangkung dan kol dapat menimbulkan risiko kesehatan. Produksi, penanganan dan persiapan yang tidak benar dapat menyebabkan kontaminasi dari bakteri E. coli, norovirus dan salmonella.

Pada tahun 2010 beredar kasus tercemarnya selada oleh bakteri E. coli dan terkait dengan sedikitnya 19 kasus penyakit di New York, Michigan, dan Ohio. Cucilah sayuran hijau terlebih dahulu sebelum dimasak dengan merendamnya menyeluruh dalam air.

3. Tuna

Jika tuna dan ikan segar lainnya tidak disimpan atau didinginkan dalam kondisi yang benar, dapet melepaskan racun alami, seperti scombrotoxin. Konsumsi terhadap ikan tuna yang tidak disimpan dengan tepat juga dapat menyebabkan penyakit yang berhubungan dengan norovirus dan salmonella.

Simpanlah ikan tuna dalam kondisi dingin atau letakkan di atas es. Suhu normal ruangan dapat menimbulkan risiko pertumbuhan bakteri.

4. Tiram

FDA pernah memperingatkan bahwa konsumsi tiram yang tidak diolah dengan tepat dapat menempatkan Anda pada kontaminasi norovirus yang dapat menyebabkan gastroentritis dan peradangan usus. Selain itu juga berisiko kontaminasi bakteri vibrio yang berbahaya dan dapat menyebabkan penyakit parah.

Agar Anda dapat menikmati makanan ini dengan aman, masaklah tiram hingga benar-benar matang. Tiram mentah atau setengah matang dapat menimbulkan risiko kesehatan. Simpan tiram dalam keadaan dingin di kulkas agar bakteri tidak dapat tumbuh dan berkembang.

5. Kentang

Bakteri salmonella,  E. coli, shigella dan listeria paling sering dikaitkan pada wabah penyakit dalam kentang. Bakteri tersebut berkembang dalam kulit kentang. Meskipun kentang kaya akan vitamin jika dimakan bersama kulitnya, hindari risiko kesehatan yang ditimbulkannya dengan mengupas bersih kentang sebelum diolah.

6. Keju

Keju dan produk susu yang tidak dipasteurisasi berisiko terhadap tercemarnya produk terhadap bakteri penyebab listeriosis, yaitu infeksi yang sering terjadi pada ibu hamil dan menyebabkan keguguran. Pastikan Anda memilih keju yang telah dipasteurisasi untuk menghindari risiko tersebut.

7. Es krim

Es krim olahan rumah tangga kebanyakan menggunakan telur mentah atau kurang matang yang dapat menempatkan Anda dari kontaminasi bakteri salmonella dan staphylcoccus. Seperti keju yang tidak dipasteurisasi, es krim tersebut juga dapat menyebabkan masalah bagi wanita hamil yang lebih rentan terhadap ancaman listeriosis.

Berhati-hatilah ketika makan es krim buatan sendiri atau industri rumah tangga. Es krim yang dijual di toko-toko umumnya relatif aman karena memperhatikan komposisi bahan dengan tepat agar memuaskan konsumen.

8. Tomat

Tomat juga merupakan salah satu sayuran yang dapat terkontaminasi salmonella. Menurut FDA, salmonella membuat jalan masuk ke dalam tomat melalui retak kecil pada kulit tomat. Cuci tomat secara menyeluruh sebelum dikonsumsi, masak tomat untuk membunuh bakteri yang sulit dibasmi seperti salmonella.

9. Tauge

Biasanya, tauge terkontaminasi dengan patogen berbahaya, seperti salmonella dan E. coli ketika belum dipanen dan pada saat penyimpanan. Orang dengan sistem kekebalan yang lemah sangat rentan terhadap penyakit setelah mengonsumsi tauge mentah atau kurang matang.

10. Buah beri

Selama bertahun-tahun, buah beri telah dikaitkan dengan ribuan penyakit. Penyebab paling umum dari penyakit terkait buah beri adalah Cyclospora, infeksi yang terjadi pada usus. Gejala Cyclospora termasuk kram perut, diare dan dehidrasi.

Cuci sampai bersih buah stroberi atau blackberi sebelum dikonsumsi. Perlu diingat, bahwa pestisida dapat menembus ke dalam buah berkulit tipis, sehingga Anda disarankan untuk memilih buah beri yang organik.
(ir/ir





sumber

sumbalinga

"Saya tidak takut pada orang yang berlatih sekali untuk 10.000 tendangan, tapi saya takut pada orang yang berlatih satu tendangan sebanyak 10.000 kali"
Bruce lee