Pesawat ini memiliki bentuk seperti senjata ninja berbentuk bintang
Pesawat Supersonic yang dikembangkan Dr Gecheng Zha (dailymail.co.uk)
VIVAnews - Badan Antarikasa dan Amerika Serikat (NASA) dilaporkan menyetujui investasi sebesar US$ 100 ribu untuk desain pesawat terbang khusus. Organisasi antariksa ini menggulirkan dana yang memungkinkan pengembangan tindak lanjut dari tipe pesawat supersonik.
Pesawat ini diciptakan dengan sebuah cara yang akan memungkinkan untuk lepas landas dari darat, bahkan kemudian dapat memfungsikan bagian sisinya saat mencapai level atmosfer supersonik. Sehingga pesawat yang dikembangkan ini dapat melanjutkan penerbangan ke bagian teratas dari ruang angkasa.
Pesawat tersebut memiliki bentuk seperti seperti senjata bintang bersisi empat yang biasa digunakan ninja, dengan dua sisi yang lebih panjang keluar saat baru lepas landas. Sementara dua sisi lainnya jauh lebih pendek saat menjadi supersonik.
Laman Engadget melaporkan saat pesawat itu lepas landas dari daratan dan menjelajahi atmosfer subsonik, pesawat harus memiliki sayap lebih panjang pada kedua sisi. Ini membuat pesawat terlihat lebih pendek dalam jarak dan lebih panjang dalam bentangan.
Hal inilah yang menjadi alasan pesawat komersial normal memiliki sayap yang signifikan tersebut. Karena mereka harus menggunakan sayap itu untuk mendapatkan momentum yang cukup untuk bertolak dari tanah.
Sebaliknya, bentangan sayap yang luas tidak begitu diperlukan setelah lepas landas. Ini untuk menjadi penahan saat pesawat mencapai kecepatan supersonik.
Akibatnya, setelah mencapai atmosfer supersonik, pesawat itu akan berputar 90 derajat sehingga menjadi lebih panjang dan lebih ringan daripada saat lepas landas.
Teknologi yang diadopsi ini telah dirintis oleh Dr Gecheng Zha, seorang dosen di University of Miami. Universitas tersebut memiliki video animasi pesawat dalam penerbangan untuk memberikan ide yang lebih lengkap dari pergeseran dan pada titik apa saja yang akan terjadi selama penerbangan.
Engadget melaporkan bahwa persetujuan terbaru dari NASA akan memungkinkan profesor dan para pembantunya untuk melanjutkan penelitian mereka dan menyempurnakannya dengan menggunakan simulasi dan pengujian terowongan angin.
Pendanaan akan memberikan dorongan penelitian, tapi untuk mewujudkan ide ini menjadi sebuah kenyataan masih diharapkan satu dekade ke depan.
Pesawat ini diciptakan dengan sebuah cara yang akan memungkinkan untuk lepas landas dari darat, bahkan kemudian dapat memfungsikan bagian sisinya saat mencapai level atmosfer supersonik. Sehingga pesawat yang dikembangkan ini dapat melanjutkan penerbangan ke bagian teratas dari ruang angkasa.
Pesawat tersebut memiliki bentuk seperti seperti senjata bintang bersisi empat yang biasa digunakan ninja, dengan dua sisi yang lebih panjang keluar saat baru lepas landas. Sementara dua sisi lainnya jauh lebih pendek saat menjadi supersonik.
Laman Engadget melaporkan saat pesawat itu lepas landas dari daratan dan menjelajahi atmosfer subsonik, pesawat harus memiliki sayap lebih panjang pada kedua sisi. Ini membuat pesawat terlihat lebih pendek dalam jarak dan lebih panjang dalam bentangan.
Hal inilah yang menjadi alasan pesawat komersial normal memiliki sayap yang signifikan tersebut. Karena mereka harus menggunakan sayap itu untuk mendapatkan momentum yang cukup untuk bertolak dari tanah.
Sebaliknya, bentangan sayap yang luas tidak begitu diperlukan setelah lepas landas. Ini untuk menjadi penahan saat pesawat mencapai kecepatan supersonik.
Akibatnya, setelah mencapai atmosfer supersonik, pesawat itu akan berputar 90 derajat sehingga menjadi lebih panjang dan lebih ringan daripada saat lepas landas.
Teknologi yang diadopsi ini telah dirintis oleh Dr Gecheng Zha, seorang dosen di University of Miami. Universitas tersebut memiliki video animasi pesawat dalam penerbangan untuk memberikan ide yang lebih lengkap dari pergeseran dan pada titik apa saja yang akan terjadi selama penerbangan.
Engadget melaporkan bahwa persetujuan terbaru dari NASA akan memungkinkan profesor dan para pembantunya untuk melanjutkan penelitian mereka dan menyempurnakannya dengan menggunakan simulasi dan pengujian terowongan angin.
Pendanaan akan memberikan dorongan penelitian, tapi untuk mewujudkan ide ini menjadi sebuah kenyataan masih diharapkan satu dekade ke depan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar