Sejak kedatangan bangsa Eropa pertama kali ke benua Amerika dan Karibia, badai-badai dinamakan dengan nama Santo Katholik. Kemudian, lintang bujur posisi pembentukan badai digunakan sebagai nama. Akan tetapi hal ini menjadi sulit dalam pengucapan.
Meteorologi militer mulai memberikan nama-nama perempuan untuk badai selama Perang Dunia ke II, yang kemudian diadopsi oleh Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) pada tahun 1950. WMO merancang sistem rotasi nama abjad. (Nama dapat dihentikan digunakan atas permintaan dari negara yang terkena dampak badai tersebut. Nama tidak digunakan lebih dari 10 tahun, untuk kemudahan referensi historis dan kemudahan klaim asuransi).
Pada tahun 1979, nama laki-laki ditambahkan ke dalam daftar badai atlantik, seperti nama orang Perancis dan Spanyol, yang mencerminkan bahasa negara-negara yang terkena dampak badai. Badai Eastern Pacific mulai menggunakan nama laki-laki pada tahun sebelumnya.
Hari ini, WMO menggunakan enam dari 21 daftar nama (Q, U, X, Y dan Z tidak digunakan dalam penamaan) yang akan berganti setiap enam tahun, dengan nama jenis kelamin pada musim pertama dari tahun ke tahun, dan jenis kelamin bergantian pada sisa musim badai. Jika ada lebih dari 21 badai dalam setahun (pada kasus tahun 2005) sisa badai diberikan nama dalam abjad Yunani.
Berikut ini daftar nama badai di tahun 2012 : Alberto, Beryl, Chris, Debby, Ernesto, Florence, Gordon, Helene, Isaac, Joyce, Kirik, Leslie, Michael, Nadine, Oscar, Patty, Rafael, Sandy, Tony, Valerie, William.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar