Axel Krause
Salah satu potongan tangan kanan yang ditemukan di Istana Hiksos di Avaris (kini Tell el-Daba) di Mesir
KAIRO, KOMPAS.com - Kota tua Avaris di Mesir menyimpan potongan-potongan tangan manusia. Para ilmuwan menemukannya lewat penggalian baru-baru ini di mana ada 16 potongan tangan yang ditemukan terkubur di empat sumur penggalian berbeda.
Dua sumur yang digali itu diduga terletak di ruang tahta raja istana kuno di Mesir. Masing-masing sumur itu menyimpan 1 tangan. Adapun dua sumur lain yang terletak di luar ruangan raja menyimpan 14 potongan tangan lainnya. Semua potongan tangan merupakan tangan kanan. Tak ada satu pun yang tangan kiri.
"Kebanyakan dari tangan-tangan itu adalah berukuran besar dan sangat besar," kata Manfred Bietak, pimpinan proyek ekskavasi, seperti dikutip Live Science, Jumat (10/8/2012).
Tangan-tangan tersebut tepatnya ditemukan di wilayah delta Sungai Nil, sebelah timur laut Kairo. Tangan-tangan itu adalah milik dari orang yang hidup 3.600 tahun lalu ketika kaum Hiksos, orang-orang dari utara Kanaan, menguasai Mesir dan mendirikan pusat pemerintahan di Avaris, lokasi yang kini menjadi bagian dari kota Tell el-Daba. Saat tangan-tangan itu dipendam, kerajaan setempat sedang diperintah oleh Raja Khayan.
Dalam publikasinya di jurnal Egyptian Archaeology, Bietak mengungkapkan bahwa penemuan ini menjadi bukti adanya ritual pemotongan tangan yang selama ini dideskripsikan dalam seni maupun naskah-naskah Mesir Kuno. "Bukti kami adalah bukti paling tua dan satu-satunya bukti fisik yang ada," ujar Bietak.
Menurut Bietak, praktik pemotongan tangan biasa dilakukan oleh prajurit. Setiap prajurit akan mendapatkan emas jika berhasil memotong tangan kanan musuh. Pemotongan tangan kanan sama dengan mengurangi kekuatan musuh.
Bietak mengatakan belum dapat mengetahui pemilik tangan-tangan itu. Pemiliknya bisa saja orang Mesir maupun orang Hiksos. Menurutnya, praktik pemotongan tangan memang sudah menjadi tradisi Mesir dan Hiksos. Namun, belum diketahui dari mana asal usul praktik itu. Tradisi itu dimulai oleh salah satu bangsa tersebut ataupun "diimpor" dari tempat lain.
Pemotongan tangan bukan satu-satunya praktik kejam di Mesir kuno. Narmer Palate, objek berasal dari 5.000 tahun lalu, menunjukkan bahwa Firaun Mesir melakukan pemenggalan kepala atau menghancurkan kepala manusia yang sedang berlutut padanya.
Dua sumur yang digali itu diduga terletak di ruang tahta raja istana kuno di Mesir. Masing-masing sumur itu menyimpan 1 tangan. Adapun dua sumur lain yang terletak di luar ruangan raja menyimpan 14 potongan tangan lainnya. Semua potongan tangan merupakan tangan kanan. Tak ada satu pun yang tangan kiri.
"Kebanyakan dari tangan-tangan itu adalah berukuran besar dan sangat besar," kata Manfred Bietak, pimpinan proyek ekskavasi, seperti dikutip Live Science, Jumat (10/8/2012).
Tangan-tangan tersebut tepatnya ditemukan di wilayah delta Sungai Nil, sebelah timur laut Kairo. Tangan-tangan itu adalah milik dari orang yang hidup 3.600 tahun lalu ketika kaum Hiksos, orang-orang dari utara Kanaan, menguasai Mesir dan mendirikan pusat pemerintahan di Avaris, lokasi yang kini menjadi bagian dari kota Tell el-Daba. Saat tangan-tangan itu dipendam, kerajaan setempat sedang diperintah oleh Raja Khayan.
Dalam publikasinya di jurnal Egyptian Archaeology, Bietak mengungkapkan bahwa penemuan ini menjadi bukti adanya ritual pemotongan tangan yang selama ini dideskripsikan dalam seni maupun naskah-naskah Mesir Kuno. "Bukti kami adalah bukti paling tua dan satu-satunya bukti fisik yang ada," ujar Bietak.
Menurut Bietak, praktik pemotongan tangan biasa dilakukan oleh prajurit. Setiap prajurit akan mendapatkan emas jika berhasil memotong tangan kanan musuh. Pemotongan tangan kanan sama dengan mengurangi kekuatan musuh.
Bietak mengatakan belum dapat mengetahui pemilik tangan-tangan itu. Pemiliknya bisa saja orang Mesir maupun orang Hiksos. Menurutnya, praktik pemotongan tangan memang sudah menjadi tradisi Mesir dan Hiksos. Namun, belum diketahui dari mana asal usul praktik itu. Tradisi itu dimulai oleh salah satu bangsa tersebut ataupun "diimpor" dari tempat lain.
Pemotongan tangan bukan satu-satunya praktik kejam di Mesir kuno. Narmer Palate, objek berasal dari 5.000 tahun lalu, menunjukkan bahwa Firaun Mesir melakukan pemenggalan kepala atau menghancurkan kepala manusia yang sedang berlutut padanya.
Sumber :
Editor :
Laksono Hari W
Tidak ada komentar:
Posting Komentar