Arsitektur bangunan khas Maroko selalu menjadi daya tarik wisatawan. (en.wikipedia.org)
VIVAlife - Jika melancong ke Maroko, sempatkanlah untuk berkunjung ke Meknes. Kota bersejarah ini pernah menjadi ibukota Maroko pada masa pemerintahan Sultan Moulay Ismail, tahun 1672 hingga 1727 sebelum akhirnya dipindah ke Marrakech.
Meknes merupakan kota kecil yang berjarak 130 kilometer dari ibukota Maroko. Yang menjadi daya tarik kota ini adalah bangunan-bangunan bersejarah, dan lokasinya yang dekat dengan runtuhan Romawi di Volubilis.
Alun-alun El-Hedim yang terletak di jantung kota ini, misalnya. Dibangun oleh Sultan Moulay Ismail, tempat ini dulunya merupakan tempat menyampaikan pengumuman penting kesultanan dan ruang eksekusi publik.
Meknes merupakan kota kecil yang berjarak 130 kilometer dari ibukota Maroko. Yang menjadi daya tarik kota ini adalah bangunan-bangunan bersejarah, dan lokasinya yang dekat dengan runtuhan Romawi di Volubilis.
Alun-alun El-Hedim yang terletak di jantung kota ini, misalnya. Dibangun oleh Sultan Moulay Ismail, tempat ini dulunya merupakan tempat menyampaikan pengumuman penting kesultanan dan ruang eksekusi publik.
Di belakang alun-alun, ada Museum Seni Maroko yang menggunakan bangunan Musee Dar Jamai. Menyimpan artefak kuno, perhiasan, dan salinan Al-Qur'an kuno, wajib hukumnya mengunjungi museum ini.
Bagi umat Muslim, cobalah mengunjungi Mausoleum Moulay Ismail dan Masjid Al-Adam. Arsitektur khas Maroko yang menggambarkan kemegahan Islam menjadi pemandangan yang memanjakan mata.
Anda juga bisa menikmati atmosfir Perancis di Meknes. Misalnya saja nama stasiun yang menggunakan bahasa Prancis, Gare de Meknes. Bahasa Prancis yang bersanding dengan bahasa dan aksara Arab merupakan pemandangan yang lumrah ditemui di sini. (umi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar