Triclosan (wikipedia)
Jakarta (ANTARA News) - Para peneliti kian memperhatikan triclosan - zat kimia antibakteri yang biasa ditemukan pada sabun, deodoran, obat kumur, pasta gigi, dan bahkan mainan dan kantung sampah-- setelah sebuah penelitian menunjukkan senyawa itu memiliki kemungkinan merusak fungsi otot.
Peneliti pada Universitas California Davis dan Universitas Colorado meneliti sel otot jantung dan serat otot rangka yang diberi triclosan.
Mereka juga menyalurkan stimulasi elektrik yang normalnya menimbulkan kontraksi pada otot, tapi triclosan tampak merusak dua protein yang terlibat dalam kontraksi yang menyebabkan rangka serat jantung gagal pada tingkat sel.
Tim juga menguji dua kelompok hewan.
Mereka membius tikus dengan triclosan dan mengamati hingga 25 persen pengurangan fungsi jantung selama 20 menit.
Untuk meniru efek triclosan pada lingkungan laut, peneliti memberi triclosan pada ikan kecil dalam air selama tujuh hari. Kemampuan berenang ikan itu menurun signifikan.
"Kami menunjukkan triclosan berpotensi merusak fungsi otot dengan menganggu dua protein yang penting untuk kehidupan," kata Isaac Pessah, peneliti UC Davis seperti dikutip livescience.com. "Lembaga regulator harus memikirkan ulang apakah senyawa itu boleh dipakai pada produk konsumsi," katanya.
Para peneliti membutuhkan tes tambahan untuk benar-benar memahami efek triclosan pada manusia, namun penemuan ini menunjukkan triclosan memiliki konsekuensi negatif pada hewan dan kesehatan manusia pada tingkat paparan tertentu.
Data lingkungan dari pemerintah AS menunjukkan senyawa itu selain ada dalam saluran air, ganggang, ikan dan lumba-lumba, juga pada urin manusia, darah, dan ASI.
Di luar potensi bahaya bagi kesehatan, efektivitas penggunaan sabun mengandung triclosan masih diperdebatkan.
(nta)
Peneliti pada Universitas California Davis dan Universitas Colorado meneliti sel otot jantung dan serat otot rangka yang diberi triclosan.
Mereka juga menyalurkan stimulasi elektrik yang normalnya menimbulkan kontraksi pada otot, tapi triclosan tampak merusak dua protein yang terlibat dalam kontraksi yang menyebabkan rangka serat jantung gagal pada tingkat sel.
Tim juga menguji dua kelompok hewan.
Mereka membius tikus dengan triclosan dan mengamati hingga 25 persen pengurangan fungsi jantung selama 20 menit.
Untuk meniru efek triclosan pada lingkungan laut, peneliti memberi triclosan pada ikan kecil dalam air selama tujuh hari. Kemampuan berenang ikan itu menurun signifikan.
"Kami menunjukkan triclosan berpotensi merusak fungsi otot dengan menganggu dua protein yang penting untuk kehidupan," kata Isaac Pessah, peneliti UC Davis seperti dikutip livescience.com. "Lembaga regulator harus memikirkan ulang apakah senyawa itu boleh dipakai pada produk konsumsi," katanya.
Para peneliti membutuhkan tes tambahan untuk benar-benar memahami efek triclosan pada manusia, namun penemuan ini menunjukkan triclosan memiliki konsekuensi negatif pada hewan dan kesehatan manusia pada tingkat paparan tertentu.
Data lingkungan dari pemerintah AS menunjukkan senyawa itu selain ada dalam saluran air, ganggang, ikan dan lumba-lumba, juga pada urin manusia, darah, dan ASI.
Di luar potensi bahaya bagi kesehatan, efektivitas penggunaan sabun mengandung triclosan masih diperdebatkan.
(nta)
Editor: Jafar M Sidik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar