Gliese 163c
GRENOBLE, KOMPAS.com - Bumi Super baru ditemukan di zona layak huni, mengorbit bintang katai merah Gliese 163. Planet itu ditemukan dengan instrumen milik European Southern Observatory, High Accuracy Radial Velocity Planet Searcher (HARPS).
Planet baru tersebut diberi nama Gliese 163c. Massa planet tersebut 6,9 kali massa Bumi dan memiliki periode orbit 26 hari. Bintang katai merah yang diorbit planet ini berjarak 49 tahun cahaya dari Bumi di konstelasi Dorado.
Dalam pengumuman hasil penelitian, para stronom menuturkan bahwa "Gliese 163c bisa berukuran 1,8 - 2,4 jari-jari Bumi, tergantung dari komposisinya, mayoritas batuan atau air."
Gliese 163c menerima cahaya dari bintangnya 40 persen lebih banyak dibandingkan Bumi. Jadi, Gliese 163c lebih panas. Sebagai perbandingan, Venus menerima cahaya Matahari 90 persen lebih banyak dari Bumi.
"Kami tak mengetahui karakteristik atmosfer Gliese 163c, tapi jika kita mengasumsikan bahwa atmosfer itu adalah scale-up dari Bumi, maka temperatur permukaannya sekitar 60 derajat Celsius," papar peneliti seperti dikutip Daily Mail, Rabu (5/9/2012).
Dengan temperatur itu, maka tak mungkin makhluk hidup kompleks seperti manusia dan hewan tingkat tinggi bisa hidup. Meski demikian, keberadaan mikroba yang mampu hidup di lingkungan ekstrim dimungkinkan.
Penemuan Gliese 163c menambah jumlah planet yang ada di zona layak huni, menjadi 6 buah. Bersama penemuan planet ini, ditemukan pula tetangga Gliese 163c, yaitu Gliese 163b yang mengorbit bintangnya dalam 9 hari serta 1 kandidat planet lain.
Observasi yang berujung pada penemuan Gliese 163c ini dipimpin oleh Xavier Bonfils dari UJF-Grenoble/CNRS-INSU, Institut de Planetologie et d’Astrophysique of Grenoble, Perancis.
Planet baru tersebut diberi nama Gliese 163c. Massa planet tersebut 6,9 kali massa Bumi dan memiliki periode orbit 26 hari. Bintang katai merah yang diorbit planet ini berjarak 49 tahun cahaya dari Bumi di konstelasi Dorado.
Dalam pengumuman hasil penelitian, para stronom menuturkan bahwa "Gliese 163c bisa berukuran 1,8 - 2,4 jari-jari Bumi, tergantung dari komposisinya, mayoritas batuan atau air."
Gliese 163c menerima cahaya dari bintangnya 40 persen lebih banyak dibandingkan Bumi. Jadi, Gliese 163c lebih panas. Sebagai perbandingan, Venus menerima cahaya Matahari 90 persen lebih banyak dari Bumi.
"Kami tak mengetahui karakteristik atmosfer Gliese 163c, tapi jika kita mengasumsikan bahwa atmosfer itu adalah scale-up dari Bumi, maka temperatur permukaannya sekitar 60 derajat Celsius," papar peneliti seperti dikutip Daily Mail, Rabu (5/9/2012).
Dengan temperatur itu, maka tak mungkin makhluk hidup kompleks seperti manusia dan hewan tingkat tinggi bisa hidup. Meski demikian, keberadaan mikroba yang mampu hidup di lingkungan ekstrim dimungkinkan.
Penemuan Gliese 163c menambah jumlah planet yang ada di zona layak huni, menjadi 6 buah. Bersama penemuan planet ini, ditemukan pula tetangga Gliese 163c, yaitu Gliese 163b yang mengorbit bintangnya dalam 9 hari serta 1 kandidat planet lain.
Observasi yang berujung pada penemuan Gliese 163c ini dipimpin oleh Xavier Bonfils dari UJF-Grenoble/CNRS-INSU, Institut de Planetologie et d’Astrophysique of Grenoble, Perancis.
Sumber :
Editor :
A. Wisnubrata
Tidak ada komentar:
Posting Komentar