Ilustrasi mimpi
MASSACHUSETTS, KOMPAS.com — Penelitian terbaru yang dilakukan oleh Matt Wilson dan Daniel Bendor dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) menunjukkan bahwa ada kemungkinan manusia bisa memanipulasi bunga tidur di masa depan. Dalam percobaan yang dilakukan pada tikus di laboratorium, ilmuwan di MIT mampu memanipulasi bunga tidur tikus menggunakan isyarat audio.
Sebelumnya, peneliti mengetahui bahwa ketika tidur, bagian dari otak yang disebut denganhippocampus memutar ulang kegiatan-kegiatan yang sudah dilakukan selama satu hari, yang akan membantu memperkuat ingatan seseorang. Hal yang sama telah dibuktikan terjadi pada tikus yang bermimpi sedang berjalan melalui labirin setelah seharian berlatih di laboratorium.
Dalam penelitian, tikus dilatih untuk berjalan melalui labirin menggunakan isyarat audio. Satu suara mengarahkan tikus untuk mengambil hadiah di sisi kanan, sedangkan suara yang lain memandu tikus untuk mengambil hadiah yang ada di sebelah kiri.
Saat tikus tertidur setelah latihan, para peneliti menganalisis aktivitas saraf di hippocampus dan bisa melihat bahwa tikus bermimpi tentang labirin-labirin yang dilewati ketika tikus terjaga. Kemudian, ketika peneliti memutarkan salah satu audio, tikus tersebut mulai bermimpi tentang bagian dari labirin yang berhubungan dengan suara atau audio tersebut.
"Percobaan terbaru kami menunjukkan kemampuan untuk mengarahkan isi memori yang diaktifkan kembali ketika tidur pada keadaan sebelumnya," tulis para peneliti dalam jurnal Nature Neuroscienceyang terbit online pada Minggu (2/9/2012).
"Ini bisa dianggap sebagai bentuk sederhana dari rekayasa mimpi dan memungkinkan kontrol yang lebih luas terhadap pengolahan memori selama tidur, meningkatkan memori kejadian-kejadian yang dipilih atau memblokir, bahkan memodifikasi kenangan-kenangan yang tidak diinginkan," tambah para peneliti seperti dikutip Livescience, Rabu (5/9/2012).
Sebelumnya, peneliti mengetahui bahwa ketika tidur, bagian dari otak yang disebut denganhippocampus memutar ulang kegiatan-kegiatan yang sudah dilakukan selama satu hari, yang akan membantu memperkuat ingatan seseorang. Hal yang sama telah dibuktikan terjadi pada tikus yang bermimpi sedang berjalan melalui labirin setelah seharian berlatih di laboratorium.
Dalam penelitian, tikus dilatih untuk berjalan melalui labirin menggunakan isyarat audio. Satu suara mengarahkan tikus untuk mengambil hadiah di sisi kanan, sedangkan suara yang lain memandu tikus untuk mengambil hadiah yang ada di sebelah kiri.
Saat tikus tertidur setelah latihan, para peneliti menganalisis aktivitas saraf di hippocampus dan bisa melihat bahwa tikus bermimpi tentang labirin-labirin yang dilewati ketika tikus terjaga. Kemudian, ketika peneliti memutarkan salah satu audio, tikus tersebut mulai bermimpi tentang bagian dari labirin yang berhubungan dengan suara atau audio tersebut.
"Percobaan terbaru kami menunjukkan kemampuan untuk mengarahkan isi memori yang diaktifkan kembali ketika tidur pada keadaan sebelumnya," tulis para peneliti dalam jurnal Nature Neuroscienceyang terbit online pada Minggu (2/9/2012).
"Ini bisa dianggap sebagai bentuk sederhana dari rekayasa mimpi dan memungkinkan kontrol yang lebih luas terhadap pengolahan memori selama tidur, meningkatkan memori kejadian-kejadian yang dipilih atau memblokir, bahkan memodifikasi kenangan-kenangan yang tidak diinginkan," tambah para peneliti seperti dikutip Livescience, Rabu (5/9/2012).
Sumber :
Editor :
yunan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar