Aksi terjun bebas ini bisa memecahkan rekor dunia
VIVAnews - Seorang petualang Austria, Felix Baumgartner melakukan aksi terjun bebas di angkasa (skydiving) yang bisa memecahkan rekor skydiving tertinggi di dunia. Ia melompat dari balon di atas bumi dengan ketinggian lebih dari 18 mil atau 95.040 kaki kemarin.
Baumgartner melangkah ke luar dari kapsul khusus di ketinggian 96.640 kaki di langit tenggara New Mexico, Amerika Serikat. Misi ini secara resmi dinamakan Red Bull Stratos.
Pada aksinya, Baumgartner menjalani terjun bebas selama 3 menit 48
detik. Dia terjun hingga mencapai kecepatan tertinggi, 536 mph. Baumgartner kemudian membuka parasutnya dan meluncur ke bumi dengan aman sekitar 10 menit 30 detik setelah masuk ke area hampa.
Baumgartner merencanakan lompatan yang lebih tinggi dari ketinggian 125.000 kaki pada bulan berikutnya. Ruang angkasa secara umum mulai dari ketinggian 62 mil atau 327.000 kaki.
Menurut tim resminya, untuk mencapai tujuan ini, Baumgartner melakukan
latihan yang teratur. Ia telah menyelesaikan sebuah lompatan dari 71.581
kaki pada Maret lalu. Sebelum itu, skydiving tertinggi yang pernah ia lakukan yaitu dari ketinggian 30.000 kaki.
Lompatan sukses yang dilakukannya kemarin semakin dekat dengan rekor
skydiving tertinggi saat ini, yaitu 102.800 kaki. Aksi lompatan di udara ini dilakukan Kapten Angkatan Udara Amerika Serikat, Kapten Joe Kittinger pada 1960. Kittinger sendiri merupakan penasihat untuk misi Red Stratos Bull Baumgartner.
Baumgartner tidak menganggap enteng aksi ekstremnya. "Tekanan sangat besar, dan kita tidak hanya harus bertahan tapi melampauinya," kata Baumgartner kepada ABC News seperti dilansir Marshable.
"Kami mempersiapkan dengan sangat baik, tapi ini tidak akan pernah
menjadi hari yang menyenangkan. Meskipun, saya mempertaruhkan hidup
saya," ujarnya.
Balon Baumgartner yang berisi helium meluncur dari Roswell, New Mexico. Balon ini membutuhkan sekitar 90 menit untuk mencapai ketinggian lompatan yang diinginkan.
Baumgartner dan timnya berharap dapat melompati rekornya pada 2010. Tapi, upaya mereka tertunda oleh gugatan hukum yang mengklaim bahwa ide penerjunan itu sebelumnya telah diusulkan untuk Red Bull oleh promotor
California, Daniel Hogan. Gugatan tersebut diselesaikan di luar pengadilan. Misi Red Bull Stratos akhirnya berlanjut. (umi)
Baumgartner melangkah ke luar dari kapsul khusus di ketinggian 96.640 kaki di langit tenggara New Mexico, Amerika Serikat. Misi ini secara resmi dinamakan Red Bull Stratos.
Pada aksinya, Baumgartner menjalani terjun bebas selama 3 menit 48
detik. Dia terjun hingga mencapai kecepatan tertinggi, 536 mph. Baumgartner kemudian membuka parasutnya dan meluncur ke bumi dengan aman sekitar 10 menit 30 detik setelah masuk ke area hampa.
Baumgartner merencanakan lompatan yang lebih tinggi dari ketinggian 125.000 kaki pada bulan berikutnya. Ruang angkasa secara umum mulai dari ketinggian 62 mil atau 327.000 kaki.
Menurut tim resminya, untuk mencapai tujuan ini, Baumgartner melakukan
latihan yang teratur. Ia telah menyelesaikan sebuah lompatan dari 71.581
kaki pada Maret lalu. Sebelum itu, skydiving tertinggi yang pernah ia lakukan yaitu dari ketinggian 30.000 kaki.
Lompatan sukses yang dilakukannya kemarin semakin dekat dengan rekor
skydiving tertinggi saat ini, yaitu 102.800 kaki. Aksi lompatan di udara ini dilakukan Kapten Angkatan Udara Amerika Serikat, Kapten Joe Kittinger pada 1960. Kittinger sendiri merupakan penasihat untuk misi Red Stratos Bull Baumgartner.
Baumgartner tidak menganggap enteng aksi ekstremnya. "Tekanan sangat besar, dan kita tidak hanya harus bertahan tapi melampauinya," kata Baumgartner kepada ABC News seperti dilansir Marshable.
"Kami mempersiapkan dengan sangat baik, tapi ini tidak akan pernah
menjadi hari yang menyenangkan. Meskipun, saya mempertaruhkan hidup
saya," ujarnya.
Balon Baumgartner yang berisi helium meluncur dari Roswell, New Mexico. Balon ini membutuhkan sekitar 90 menit untuk mencapai ketinggian lompatan yang diinginkan.
Baumgartner dan timnya berharap dapat melompati rekornya pada 2010. Tapi, upaya mereka tertunda oleh gugatan hukum yang mengklaim bahwa ide penerjunan itu sebelumnya telah diusulkan untuk Red Bull oleh promotor
California, Daniel Hogan. Gugatan tersebut diselesaikan di luar pengadilan. Misi Red Bull Stratos akhirnya berlanjut. (umi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar