Pages

Selasa, 25 September 2012

Peristirahatan Raja Jadi Selokan

Yunanto Wiji Utomo
Pesanggrahan Gua Siluman bernasib miris. Petirtaan di cagar budaya ini dipakai untuk selokan dan penuh sampah

JAKARTA, KOMPAS.com — Banyak cagar budaya di Indonesia yang tak terawat. Salah satunya adalah Pesanggrahan Gua Siluman yang berlokasi di wilayah timur Yogyakarta.

Kompas.com sempat mengunjungi pesanggrahan ini, Kamis (20/9/2012) lalu. Bagian atas pesanggrahan ini kini dipakai sebagai jalan raya beraspal. Sementara bagian bawah pesanggrahan dipakai sebagai selokan dan penuh dengan sampah. Bagian lain ditumbuhi ilalang.

Indung Pancaputra dari Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Yogyakarta saat dihubungiKompas.com, Senin (24/9/2012), mengatakan, Pesanggrahan Gua Siluman adalah tempat peristirahatan raja Mataram.

"Dulunya Gua Siluman ini sebenarnya terdiri dari dua lantai, tapi lalu bagian atasnya sudah runtuh. Ini dibangun pada abad 18 saat masa Hamengku Buwono II," kata Indung.

Pesanggrahan Gua Siluman memang dibangun dengan memanfaatkan sungai yang ada di dekatnya. Bangunan dilengkapi petirtaan atau semacam kolam renang yang dipakai untuk pemandian raja.

Indung mengatakan, saat jalan beraspal dibangun di atas lantai pesanggrahan ini, BP3 belum diberi wewenang untuk mengelola. Sementara petirtaan yang berubah menjadi selokan penuh sampah terkait dengan kurangnya kesadaran untuk menjaga cagar budaya.

"Kita sebenarnya sudah menempatkan orang di sana, tapi kalau BP3 sendirian saja tidak mampu," kata Indung.

"Dulu bahkan ada pabrik tahu yang membuang limbahnya lewat saluran air di situ. Kemudian kita minta pembuangan dilakukan dengan menggunakan pipa," paparnya.

Ia mengharapkan masyarakat memiliki kesadaran dan bisa turut melestarikan Pesanggrahan Gua Siluman. Ia juga meminta pemerintah mendukung upaya pelestarian cagar budaya dengan memperhatikan zonasi saat memberikan izin pendirian bangunan.

Pesanggrahan Gua Siluman adalah salah satu potret buram betapa cagar budaya kurang dikelola dengan baik di Indonesia.

Minggu lalu, dalam Pertemuan Menteri Kebudayaan Asia-Eropa (ASEM) di Yogyakarta, dibahas bahwa kota bersejarah beserta peninggalan masa lampaunya bisa menjadi peluang kebangkitan daerah atau negara lewat pariwisata dan ekonomi kreatif.

Melihat kenyataan yang terjadi di Pesanggrahan Gua Siluman, Indonesia masih harus berjuang mengupayakan perlindungan. Tanpa hal tersebut, upaya mendulang uang dari kota bersejarah serta cagar budayanya cuma jadi mimpi.
Editor :
yunan


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

sumbalinga

"Saya tidak takut pada orang yang berlatih sekali untuk 10.000 tendangan, tapi saya takut pada orang yang berlatih satu tendangan sebanyak 10.000 kali"
Bruce lee