Pages

Kamis, 02 Agustus 2012

Pagar Alam, Negeri di Atas Awan


Apa yang terlintas dipikiran anda saat mendengar negeri diawan, kla project tentu benar. Salah satu lagu sakral yang tak pernah bosan saya dengarkan dan juga saya dendangkan. Beberapa orang seperti saya misalnya harus mendaki gunung untuk merasakan apa rasanya berdiri diatas tanah yang dikelilingi awan. Namun mendaki gunung untuk merasakan “dunia lain” hanya menyajikan sensasi sesaat, tapi di sumatra selatan ada suatu daerah yang luar biasa bernama pagar alam. Daerah pegunungan sejuk yang hijau dengan dikelilingi perkebunan teh dan segala tanaman agroindustri, udara bersih yang setiap pagi berselimut embun dan yang sangat mekjubkan di pagar alam kita akan benar-benar merasakan berada di negeri (tanah/daerah) yang dikelilingi awan..

Sebelum menikmati pesona luar biasa pagar alam yang penuh romantisme sebaiknya kita mengunjungi perbukitan Raje Mandare bukan untuk melakukan pendakian tapi untuk menikmati salah satu keajaiban alam yang mungkin salah satu paling luar biasa di indonesi dan mungkin bahkan di dunia yaitu Danau Merah. Danau ini menjadi unik memang karena danau ini terlihat berwarna merah jika dilihat dari permukaan namun saat airnya diambil terlihat jernih. Kebanyakan danau bahkan mungkin semuanya berwarna jernih jikapun berbeda itu akan lebih semu kehijauan atau semu kebiruan akibat pengaruh gangang, lumut hingga pantulan langit. Namun danau merah punya keunikan tersendiri, danau berwarna merah darah ini masih diprediksi akibat ganggang, namun warna merah pekat tersebut masih belum bisa dijelaskan secara utuh karena minimnya peneliti. Jalur yang susah dan menantang untuk masuk wilayah ini memang tantang tersendiri, namun tak ada salahnya merasakan sensasi mistis dan keajaiban dari perbukitan Raje Mandare. Mari hentikan sejenak bermain tebak-tebakan mistis hingga saintis tentang Danau Merah di perbatasan Sumsel-Bengkulu tersebut, karena hal yang tak boleh dilewatkan dari sumatra selatan khususnya pagar alam adalah sebuah deretan perbukitan yang dikelilingi awan seperti yang sudah saya ceritakan sedikit di muqodimah tadi. Di jawa memang ada Dieng, sebuah wilayah yang juga diselimuti awan dan penuh dengan peninggalan sejarah, namun Pagar Alam jelas berbeda dengan Dieng. Di Pagar Alam kita tak hanya bisa merasakan sensasi mistis dan romantis tapi juga sebuah penelusuran megalitikum di sekitaran Danau Merah yang keduanya masih menyimpan berbagai macam pertanyaan dan beribu alternatif jawaban..

Menuju Pagar Alam kita akan merasakan sensasi perjalanan darat yang mungkin paling menakjubkan yang bisa kita lakukan. Pagar Alam yang berada di kawasan Gunung Dempo yang merupakan Gunung tertinggi di Sumatra Selatan sehingga jalan yang dilalui meliuk-liuk bak ular tangga yang menggapai puncak. kita bisa membawa kendaraan melewati jalan beraspal mulus yang meliuk-liuk di tengah perkebunan teh. Selain singgah di tempat- tempat tertentu di tengah perkebunan, pemakai kendaraan umumnya juga berjalan hingga ujung jalan beraspal di ketinggian 2.000 meter dpl, ujung perkebunan teh yang paling tinggi..

Diperjalanan kita juga bisa berhenti sejenak untuk menikmati air terjun Lematang Indah yang sangat eksotis. merasakan air jernih dari hulu yang belum terjamah limbah, lebih dari cukup untuk sekedar melepas penat dan lelah. Tapi jangan pernah puas, karena Pagar Alam punya lebih dari 30 air terjun yang belum semuanya tereksplorasi dan dikelola dengan baik. Bebrapa diantaranya memang susah dijangkau hingga agak tersendat dalam pengelolaan, tapi buat yang suka tantangan dan petualangan Air terjun-air terjun tersembunyi pasti tak akan dilewatkan..

Jika sudah cukup menikmati segarnya air pegunungan, yang paling luar biasa dari Pagar Alam adalah perkebunan teh-nya. Inilah sebuah Masterpice Tuhan kepada tanah Besemah, bukan tentang panoramanya, tapi lebih dari itu. Yaitu sebuah ekosistem dan kondisi yang membuat kita benar-benar merasa berada di dunia lain yang penuh kedamaian dan ketenangan. Dan itu dimulai saat kita membuka mata di pagi hari..

Jika kita menginap di Pagar Alam hal yang pertama kita rasakan adalah dingin yang menusuk tulang hingga selimut dan jaket akan susah lepas. Namun perlahan cobalah untuk duduk dengan tenang di kursi menghadap ketimur, melihat bentang hijau perkebunan teh yang berpola indah. Merasakan sinar menta yang memantu di dedaunan merah kekuningan dan lembut terasa hangat di kulit. Hamparan kebun teh yang menghadap ke timur itu pun merasakan hangatnya mentari. Embun di permukaan dedaunan perlahan-lahan menetes, seiring dengan semakin tingginya sang surya yang bergerak perlahan. Ditemani teh hangat racikan sederhana dengan aroma khas dompu yang terasa lebih tajam dan sepat sambil menyaksikan para pemetik teh bekerja. Kemudian rasakan hembusan angin, selimut embun serta gemericik air. Kita tak akan menemukan sensasi seluar biasa ini selain di tanah Basame ini. Inilah sensasi eksotisme sumatra selatan yang lebih dahsyat dari jembatan ampera dan sungai mahakam di palembang, dialah Pagar Alam.


klik dsni untuk sejarah pagaralam



Bogor/Buitenzorg

Bogor selain berarti tunggul kawung, juga berarti daging pohon kawung yang biasa dijadikan sagu (di daerah Bekasi). Dalam bahasa Jawa “Bogor” berarti pohon kawung dan kata kerja “dibogor” berarti disadap. Dalam bahasa Jawa Kuno, “pabogoran” berarti kebun kaung. Dalam bahasa Sunda umum, menurut Coolsma, L “Bogor” berarti “droogetapte kawoeng” (pohon enau yang telah habis disadap) atau “bladerlooze en taklooze boom” (pohon yang tak berdaun dan tak bercabang). Jadi sama dengan pengertian kata “pugur” atau “pogor”.
Akan tetapi dalam bahasa Sunda “muguran” dengan “mogoran” berbeda arti. Yang pertama dikenakan kepada pohon yang mulai berjatuhan daunnya karena menua, yang kedua berarti bermalam di rumah wanita dalam makna yang kurang susila. Pendapat desas-desus bahwa Bogor itu berarti “pamogoran” bisa dianggap terlalu iseng.
Setelah sekian lama hilang dari percaturan historis yang berarti kurang lebih selama satu abad sejak 1579, kota yang pernah berpenghuni 50.000 jiwa itu menggeliat kembali menunjukkan ciri-ciri kehidupan. Reruntuhan kehidupannya mulai tumbuh kembali berkat ekspedisi yang berturut-turut dilakukan oleh Scipio pada tahun 1687, Adolf Winkler tahun 1690 dan Abraham van Riebeeck tahun 1704, 1704 dan 1709. Dalam memanfaatkan wilayah yang dikuasainya, VOC perlu mengenal suatu wilayah tersebut terlebih dahulu. Untuk meneliti wilayah dimaksud, dilakukan ekspedisi pada tahun 1687 yang dipimpin Sersan Scipio dibantu oleh Letnan Patinggi dan Letnan Tanujiwa, seorang Sunda terah Sumedang.
Dari ekspedisi tersebut serta ekspedisi lainnya, tidak ditemukannya pemukiman di bekas ibukota kerajaan, kecuali di beberapa tempat, seperti Cikeas, Citeureup, Kedung Halang dan Parung Angsana. Pada tahun 1687 juga, Tanujiwa yang mendapat perintah dari Camphuijs untuk membuka hutan Pajajaran, akhirnya berhasil mendirikan sebuah perkampungan di Parung Angsana yang kemudian diberi nama Kampung Baru. Tempat inilah yang selanjutnya menjadi cikal bakal tempat kelahiran Kabupaten Bogor yang didirikan kemudian. Kampung-kampung lain yang didirikan oleh Tanujiwa bersama anggota pasukannya adalah: Parakan Panjang, Parung Kujang, Panaragan, Bantar Jati, Sempur, Baranang Siang, Parung Banteng dan Cimahpar. Dengan adanya Kampung Baru menjadi semacam Pusat Pemerintahan bagi kampung-kampung lainnya.
Dokumen tanggal 7 November 1701 menyebut Tanujiwa sebagai Kepala Kampung Baru dan kampung-kampung lain yang terletak di sebelah hulu Ciliwung, De Haan memulai daftar bupati-bupati Kampung Baru atau Buitenzorg dari tokoh Tanujiwa (1689-1705), walaupun secara resmi penggabungan distrik-distrik baru terjadi pada tahun 1745.
Pada tahun 1745 Bogor ditetapkan Sebagai Kota Buitenzorg yang artinya kota tanpa kesibukan dengan sembilan buah kampung digabungkan menjadi satu pemerintahan dibawah Kepala Kampung Baru yang diberi gelar Demang, daerah tersebut disebut Regentschap Kampung Baru yang kemudian menjadi Regentschap Buitenzorg. Sewaktu masa pemerintahan Gubernur Jenderal Baron van Imhoff (1740) dibangunlah tempat peristirahatan, pada lokasi Istana Bogor sekarang yang diberi nama Buitenzorg.
Pada tahun 1752 tersebut, di Kota Bogor belum ada orang asing, kecuali Belanda. Kebun Raya sendiri baru didirikan tahun 1817. Letak Kampung Bogor yang awal itu di dalam Kebun Raya ada pada lokasi tanaman kaktus. Pasar yang didirikan pada lokasi kampung tersebut oleh penduduk disebut Pasar Bogor (sampai sekarang) Pada tahun 1808, Bogor diresmikan sebagai pusat kedudukan dan kediaman Resmi Gubernur Jenderal. Tahun 1904 dengan keputusan Gubernur Jendral Van Nederland Indie Nomor 4 tahun 1904 Hoofplaats Buitenzorg mencantumkan luas wilayah 1.205 yang terdiri dari 2 Kecamatan & 7 Desa, diproyeksikan untuk 30.000 Jiwa .
Pada tahun 1905 Buitenzorg diubah menjadi GEMMENTE berdasarkan Staatblad 1926 yg kemudian disempurnakan dengan Staatblad 1926 Nomor 328.
Tahun 1924 dengan keputusan Gubernur Jendral Van Nederland Indie Nomor 289 tahun 1924 ditambah dengan desa Bantar jati dan desa Tegal Lega seluas 951 ha, sehingga mencapai luas 2.156 ha, diproyeksikan untuk 50.000 Jiwa.
Perkembangan selanjutnya, pada tahun 1941, Buitenzorg secara resmi lepas dari Batavia dan mendapat otonominya sendiri. Keputusan dari gubernur Jendral Belanda di Hindia Belanda No. 11 tahun 1866, No. 208 tahun 1905 dan No. 289 tahun 1924 menyebutkan bahwa wilayah Bogor pada waktu itu seluas 22 Km persegi, terdiri dari 2 sub distrik dan 7 desa.
Berdasarkan UU No. 16 tahun 1950 Kota Bogor ditetapkan menjadi Kota besar dan Kota Praja yang terbagi dalam 2 wilayah Kecamatan & 16 lingkungan. Tahun 1981 jumlah Kelurahan menjadi 22 Kelurahan, 5 kecamatan & 1 Perwakilan kecamatan.
Terakhir berdasarkan PP. No. 44/1992 Perwakilan Kecamatan Tanah Sareal ditingkatkan statusnya menjadi Kecamatan, Kini terdapat 6 Kecamatan dan 68 Kelurahan.
Ditengah-tengah kota terdapat Kebun Raya Bogor yang dibangun sejak Tahun 1817 oleh seorang ahli botani yaitu Prof. Dr. RC. Reinwardth dengan luas 87 Ha dan terdapat 20.000 jenis tanaman yang tergolong dalan 6000 Species dan merupakan Kebun Raya terbesar di Asia Tenggara.


Perancang Lambang Garuda Pancasila Yang Terlupakan


Siapa tak kenal burung Garuda berkalung perisai yang merangkum lima sila (Pancasila). Tapi orang Indonesia mana sajakah yang tahu, siapa pembuat lambang negara itu dulu? Dia adalah Sultan Hamid II, yang terlahir dengan nama Syarif Abdul Hamid Alkadrie, putra sulung Sultan Pontianak; Sultan Syarif Muhammad Alkadrie. Lahir di Pontianak tanggal 12 Juli 1913.
Dalam tubuhnya mengalir darah Indonesia, Arab –walau pernah diurus ibu asuh berkebangsaan Inggris. Istri beliau seorang perempuan Belanda yang kemudian melahirkan dua anak –keduanya sekarang di Negeri Belanda.

Syarif Abdul Hamid Alkadrie menempuh pendidikan ELS di Sukabumi, Pontianak, Yogyakarta, dan Bandung. HBS di Bandung satu tahun, THS Bandung tidak tamat, kemudian KMA di Breda, Negeri Belanda hingga tamat dan meraih pangkat letnan pada kesatuan tentara Hindia Belanda.
Ketika Jepang mengalahkan Belanda dan sekutunya, pada 10 Maret 1942, ia tertawan dan dibebaskan ketika Jepang menyerah kepada Sekutu dan mendapat kenaikan pangkat menjadi kolonel. Ketika ayahnya mangkat akibat agresi Jepang, pada 29 Oktober 1945 dia diangkat menjadi Sultan Pontianak menggantikan ayahnya dengan gelar Sultan Hamid II. Dalam perjuangan federalisme, Sultan Hamid II memperoleh jabatan penting sebagai wakil Daerah Istimewa Kalimantan Barat (DIKB) berdasarkan konstitusi RIS 1949 dan selalu turut dalam perundingan-perundingan Malino, Denpasar, BFO, BFC, IJC dan KMB di Indonesia dan Belanda.
Sultan Hamid II kemudian memperoleh jabatan Ajudant in Buitenfgewone Dienst bij HN Koningin der Nederlanden, yakni sebuah pangkat tertinggi sebagai asisten ratu Kerajaan Belanda dan orang Indonesia pertama yang memperoleh pangkat tertinggi dalam kemiliteran. Pada 21-22 Desember 1949, beberapa hari setelah diangkat menjadi Menteri Negara Zonder Porto Folio, Westerling yang telah melakukan makar di Tanah Air menawarkan “over commando” kepadanya, namun dia menolak tegas. Karena tahu Westerling adalah gembong APRA. Selanjutnya dia berangkat ke Negeri Belanda, dan pada 2 Januari 1950, sepulangnya dari Negeri Kincir itu dia merasa kecewa atas pengiriman pasukan TNI ke Kalbar – karena tidak mengikutsertakan anak buahnya dari KNIL.
Pada saat yang hampir bersamaan, terjadi peristiwa yang menggegerkan; Westerling menyerbu Bandung pada 23 Januari 1950. Sultan Hamid II tidak setuju dengan tindakan anak buahnya itu, Westerling sempat di marah. Sewaktu Republik Indonesia Serikat dibentuk, dia diangkat menjadi Menteri Negara Zonder Porto Folio dan selama jabatan menteri negara itu ditugaskan Presiden Soekarno merencanakan, merancang dan merumuskan gambar lambang negara. Dari transkrip rekaman dialog Sultan Hamid II dengan Masagung (1974) sewaktu penyerahan file dokumen proses perancangan lambang negara, disebutkan “ide perisai Pancasila” muncul saat Sultan Hamid II sedang merancang lambang negara.
Dia teringat ucapan Presiden Soekarno, bahwa hendaknya lambang negara mencerminkan pandangan hidup bangsa, dasar negara Indonesia, di mana sila-sila dari dasar negara, yaitu Pancasila divisualisasikan dalam lambang negara. Tanggal 10 Januari 1950 dibentuk Panitia Teknis dengan nama Panitia Lencana Negara di bawah koordinator Menteri Negara Zonder Porto Folio Sultan Hamid II dengan susunan panitia teknis M Yamin sebagai ketua, Ki Hajar Dewantoro, M A Pellaupessy, Moh Natsir, dan RM Ng Purbatjaraka sebagai anggota. Panitia ini bertugas menyeleksi usulan rancangan lambang negara untuk dipilih dan diajukan kepada pemerintah. Merujuk keterangan Bung Hatta dalam buku “Bung Hatta Menjawab” untuk melaksanakan Keputusan Sidang Kabinet tersebut Menteri Priyono melaksanakan sayembara. Terpilih dua rancangan lambang negara terbaik, yaitu karya Sultan Hamid II dan karya M Yamin. Pada proses selanjutnya yang diterima pemerintah dan DPR RIS adalah rancangan Sultan Hamid II. Karya M Yamin ditolak karena menyertakan sinar-sinar matahari dan menampakkan pengaruh Jepang. Setelah rancangan terpilih, dialog intensif antara perancang (Sultan Hamid II), Presiden RIS Soekarno dan Perdana Menteri Mohammad Hatta, terus dilakukan untuk keperluan penyempurnaan rancangan itu. Terjadi kesepakatan mereka bertiga, mengganti pita yang dicengkeram Garuda, yang semula adalah pita merah putih menjadi pita putih dengan menambahkan semboyan “Bhineka Tunggal Ika”. Tanggal 8 Februari 1950, rancangan final lambang negara yang dibuat Menteri Negara RIS, Sultan Hamid II diajukan kepada Presiden Soekarno. Rancangan final lambang negara tersebut mendapat masukan dari Partai Masyumi untuk dipertimbangkan, karena adanya keberatan terhadap gambar burung garuda dengan tangan dan bahu manusia yang memegang perisai dan dianggap bersifat mitologis.
Sultan Hamid II kembali mengajukan rancangan gambar lambang negara yang telah disempurnakan berdasarkan aspirasi yang berkembang, sehingga tercipta bentuk Rajawali-Garuda Pancasila. Disingkat Garuda Pancasila. Presiden Soekarno kemudian menyerahkan rancangan tersebut kepada Kabinet RIS melalui Moh Hatta sebagai perdana menteri. AG Pringgodigdo dalam bukunya “Sekitar Pancasila” terbitan Dep Hankam, Pusat Sejarah ABRI menyebutkan, rancangan lambang negara karya Sultan Hamid II akhirnya diresmikan pemakaiannya dalam Sidang Kabinet RIS. Ketika itu gambar bentuk kepala Rajawali Garuda Pancasila masih “gundul” dan “tidak berjambul” seperti bentuk sekarang ini. Inilah karya kebangsaan anak-anak negeri yang diramu dari berbagai aspirasi dan kemudian dirancang oleh seorang anak bangsa, Sultan Hamid II Menteri Negara RIS.
Presiden Soekarno kemudian memperkenalkan untuk pertama kalinya lambang negara itu kepada khalayak umum di Hotel Des Indes Jakarta pada 15 Februari 1950. Penyempurnaan kembali lambang negara itu terus diupayakan. Kepala burung Rajawali Garuda Pancasila yang “gundul” menjadi “berjambul” dilakukan. Bentuk cakar kaki yang mencengkram pita dari semula menghadap ke belakang menjadi menghadap ke depan juga diperbaiki, atas masukan Presiden Soekarno. Tanggal 20 Maret 1950, bentuk final gambar lambang negara yang telah diperbaiki mendapat disposisi Presiden Soekarno, yang kemudian memerintahkan pelukis istana, Dullah, untuk melukis kembali rancangan tersebut sesuai bentuk final rancangan Menteri Negara RIS Sultan Hamid II yang dipergunakan secara resmi sampai saat ini.
Untuk terakhir kalinya, Sultan Hamid II menyelesaikan penyempurnaan bentuk final gambar lambang negara, yaitu dengan menambah skala ukuran dan tata warna gambar lambang negara di mana lukisan otentiknya diserahkan kepada H Masagung, Yayasan Idayu Jakarta pada 18 Juli 1974 Rancangan terakhir inilah yang menjadi lampiran resmi PP No 66 Tahun 1951 berdasarkan pasal 2 Jo Pasal 6 PP No 66 Tahun 1951. Sedangkan Lambang Negara yang ada disposisi Presiden Soekarno dan foto gambar lambang negara yang diserahkan ke Presiden Soekarno pada awal Februari 1950 masih tetap disimpan oleh Kraton Kadriyah Pontianak. Sultan Hamid II wafat pada 30 Maret 1978 di Jakarta dan dimakamkan di pemakaman Keluarga Kesultanan Pontianak di Batulayang.
Turiman SH M.Hum, Dosen Fakultas Hukum Universitas Tanjungpura Pontianak yang mengangkat sejarah hukum lambang negara RI sebagai tesis demi meraih gelar Magister Hukum di Universitas Indonesia, menjelaskan bahwa hasil penelitiannya tersebut bisa membuktikan bahwa Sultan Hamid II adalah perancang lambang negara. “Satu tahun yang melelahkan untuk mengumpulkan semua data. Dari tahun 1998-1999,” akunya. Yayasan Idayu Jakarta, Yayasan Masagung Jakarta, Badan Arsip Nasional, Pusat Sejarah ABRI dan tidak ketinggalan Keluarga Istana Kadariah Pontianak, merupakan tempat-tempat yang paling sering disinggahinya untuk mengumpulkan bahan penulisan tesis yang diberi judul Sejarah Hukum Lambang Negara RI (Suatu Analisis Yuridis Normatif Tentang Pengaturan Lambang Negara dalam Peraturan Perundang-undangan). Di hadapan dewan penguji, Prof Dr M Dimyati Hartono SH dan Prof Dr H Azhary SH dia berhasil mempertahankan tesisnya itu pada hari Rabu 11 Agustus 1999. “Secara hukum, saya bisa membuktikan. Mulai dari sketsa awal hingga sketsa akhir. Garuda Pancasila adalah rancangan Sultan Hamid II,” katanya pasti. Besar harapan masyarakat Kal-Bar dan bangsa Indonesia kepada Presiden RI SBY untuk memperjuangkan karya anak bangsa tersebut, demi pengakuan sejarah, sebagaimana janji beliau ketika berkunjung ke Kal-Bar dihadapan tokoh masyarakat, pemerintah daerah dan anggota DPRD Provinsi Kal-Bar.
Sumber: selokartojaya.blogspot.com

Tan Malaka Gerilyawan Revolusioner


Tan Malaka –lengkapnya Ibrahim Datuk Tan Malaka—menurut keturunannya ia termasuk suku bangsa Minangkabau. Pada tanggal 2 Juni 1897 di desa Pandang Gadang –Sumatra Barat—Tan Malaka dilahirkan. Ia termasuk salah seorang tokoh bangsa yang sangat luar biasa, bahkan dapat dikatakan sejajar dengan tokoh-tokoh nasional yang membawa bangsa Indonesia sampai saat kemerdekaan seperti Soekarno, Hatta, Syahrir, Moh.Yamin dan lain-lain.
Pejuang yang militan, radikal dan revolusioner ini telah banyak melahirkan pemikiran-pemikiran yang orisinil, berbobot dan brilian hingga berperan besar dalam sejarah perjaungan kemerdekaan Indonesia. Dengan perjuangan yang gigih maka ia mendapat julukan tokoh revolusioner yang legendaris. Pada tahun 1921 Tan Malaka telah terjun ke dalam gelanggang politik. Dengan semangat yang berkobar dari sebuah gubuk miskin, Tan Malaka banyak mengumpulkan pemuda-pemuda komunis.Pemuda cerdas ini banyak juga berdiskusi dengan Semaun (wakil ISDV) mengenai pergerakan revolusioner dalam pemerintahan Hindia Belanda. Selain itu juga merencanakan suatu pengorganisasian dalam bentuk pendidikan bagi anggota-anggota PKI dan SI (Syarekat Islam) untuk menyusun suatu sistem tentang kursus-kursus kader serta ajaran-ajaran komunis, gerakan-gerakan aksi komunis, keahlian berbicara, jurnalistik dan keahlian memimpin rakyat. Namun pemerintahan Belanda melarang pembentukan kursus- kursus semacam itu sehingga mengambil tindakan tegas bagi pesertanya.

Melihat hal itu Tan Malaka mempunyai niat untuk mendirikan sekolah-sekolah sebagai anak-anak anggota SI untuk penciptaan kader-kader baru. Juga dengan alasan pertama: memberi banyak jalan (kepada para murid) untuk mendapatkan mata pencaharian di dunia kapitalis (berhitung, menulis, membaca, ilmu bumi, bahasa Belanda, Melayu, Jawa dan lain-lain); kedua, memberikan kebebasan kepada murid untuk mengikuti kegemaran (hobby) mereka dalam bentuk perkumpulan-perkumpulan; ketiga, untuk memperbaiki nasib kaum kromo (lemah/miskin). Untuk mendirikan sekolah itu, ruang rapat SI Semarang diubah menjadi sekolah, dan sekolah itu bertumbuh sangat cepat hingga sekolah itu semakin lama semakin besar.
Perjuangan Tan Malaka tidaklah hanya sebatas pada usaha mencerdaskan rakyat Indonesia pada saat itu, tapi juga pada gerakan-gerakan dalam melawan ketidakadilan seperti yang dilakukan para buruh terhadap pemerintahan Hindia Belanda lewat VSTP dan aksi-aksi pemogokan, disertai selebaran-selebaran sebagai alat propaganda yang ditujukan kepada rakyat agar rakyat dapat melihat adanya ketidakadilan yang diterima oleh kaum buruh.
Seperti dikatakan Tan Malaka pada apidatonya di depan para buruh “Semua gerakan buruh untuk mengeluarkan suatu pemogokan umum sebagai pernyataan simpati, apabila nanti menglami kegagalan maka pegawai yang akan diberhentikan akan didorongnya untuk berjuang dengan gigih dalam pergerakan revolusioner”. Pergulatan Tan Malaka dengan partai komunis di dunia sangatlah jelas. Ia tidak hanya mempunyai hak untuk memberi usul-usul dan dan mengadakan kritik tetapi juga hak untuk mengucapkan vetonya atas aksi-aksi yang dilakukan partai komunis di daerah kerjanya. Tan Malaka juga harus mengadakan pengawasan supaya anggaran dasar, program dan taktik dari Komintern (Komunis Internasional) dan Profintern seperti yang telah ditentukan di kongres-kongres Moskow diikuti oleh kaum komunis dunia.
Dengan demikian tanggung-jawabnya sebagai wakil Komintern lebih berat dari keanggotaannya di PKI. Sebagai seorang pemimpin yang masih sangat muda ia meletakkan tanggung jawab yang saangat berat pada pundaknya. Tan Malaka dan sebagian kawan-kawannyamemisahkan diri dan kemudian memutuskan hubungan dengan PKI, Sardjono-Alimin-Musso. Pemberontakan 1926 yang direkayasa dari Keputusan Prambanan yang berakibat bunuh diri bagi perjuangan nasional rakyat Indonesia melawan penjajah waktu itu.
Pemberontakan 1926 hanya merupakan gejolak kerusuhan dan keributan kecil di beberapa daerah di Indonesia. Maka dengan mudah dalam waktu singkat pihak penjajah Belanda dapat mengakhirinya. Akibatnya ribuan pejuang politik ditangkap dan ditahan. Ada yang disiksa, ada yang dibunuh dan banyak yang dibuang ke Boven Digul Irian Jaya. Peristiwa ini dijadikan dalih oleh Belanda untuk menangkap, menahan dan membuang setiap orang yang melawan mereka, sekalipun bukan PKI. Maka perjaungan nasional mendapat pukulan yang sangat berat dan mengalami kemunduran besar serta lumpuh selama bertahun-tahun.
Tan Malaka yang berada di luar negeri pada waktu itu,berkumpul dengan beberapa temannya di Bangkok. Di ibukota Thailand itu, bersama Soebakat dan Djamaludddin Tamin, Juni 1927 Tan Malaka memproklamasikan berdirinya Partai Republik Indonesia (PARI). Dua tahun sebelumnya Tan Malaka telah menulis “Menuju Republik Indonesia”. Itu ditunjukkan kepada para pejuang intelektual di Indonesia dan di negeri Belanda. Terbitnya buku itu pertama kali di Kowloon, Cina, April 1925. Prof. Moh. Yamin sejarawan dan pakar hukum kenamaan kita, dalam karya tulisnya “Tan Malaka Bapak Republik Indonesia” memberi komentar: “Tak ubahnya daripada Jefferson Washington merancangkan Republik Amerika Serikat sebelum kemerdekaannya tercapai atau Rizal Bonifacio meramalkan Philippina sebelum revolusi Philippina pecah….”
Ciri khas gagasan Tan Malaka adalah:
(1) Dibentuk dengan cara berpikir ilmiah berdasarkan ilmu bukti,
(2) Bersifat Indonesia sentris,
(3) Futuristik dan
(4) Mandiri, konsekwen serta konsisten.
Tan Malaka menuangkan gagasan-gagasannya ke dalam sekitar 27 buku, brosur dan ratusan artikel di berbagai surat kabar terbitan Hindia Belanda. Karya besarnya “MADILOG” mengajak dan memperkenalkan kepada bangsa Indonesia cara berpikir ilmiah bukan berpikir secara kaji atau hafalan, bukan secara “Text book thinking”, atau bukan dogmatis dan bukan doktriner. Madilog merupakan istilah baru dalam cara berpikir, dengan menghubungkan ilmu bukti serta mengembangkan dengan jalan dan metode yang sesuai dengan akar dan urat kebudayaan Indonesia sebagai bagian dari kebudayaan dunia. Bukti adalah fakta dan fakta adalah lantainya ilmu bukti. Bagi filsafat, idealisme yang pokok dan pertama adalah budi (mind), kesatuan, pikiran dan penginderaan. Filsafat materialisme menganggap alam, benda dan realita nyata obyektif sekeliling sebagai yang ada, yang pokok dan yang pertama.
Bagi Madilog (Materialisme, Dialektika, Logika) yang pokok dan pertama adalah bukti, walau belum dapat diterangkan secara rasional dan logika tapi jika fakta sebagai landasan ilmu bukti itu ada secara konkrit, sekalipun ilmu pengetahuan secara rasional belum dapat enjelaskannya dan belum dapat menjawab apa, mengapa dan bagaimana. Semua karya Tan Malaka danpermasalahannya dimulai dengan Indonesia. Konkritnya rakyat Indonesia, situasi dan kondisi nusantara serta kebudayaan, sejarah lalu diakhiri dengan bagaimana mengarahkan pemecahan masalahnya.
Cara tradisi nyata bangsa Indonesia dengan latar belakang sejarahnya bukanlah cara berpikir yang “text book thinking” dan untuk mencapai Republik Indonesia sudah dicetuskan sejak tahun 1925 lewat “Naar de Republiek Indonesia”. Jika kita membaca karya-karya Tan Malaka yang meliputi semua bidang kemasyarakatan, kenegaraan, politik,ekonomi, sosial, kebudayaan sampai kemiliteran(“Gerpolek”-Gerilya-Politik dan Ekonomi, 1948), maka akan kita temukan benang putih keilmiahan dan keIndonesiaan serta benang merah kemandirian, sikap konsekwen dan konsisten yang direnda jelas dalam gagasan-gagasan serta perjuangan implementasinya.Peristiwa 3 Juli 1946 yang didahului dengan penangkapan dan penahanan Tan Malaka bersama pimpinan Persatuan Perjuangan, di dalam penjara tanpa pernah diadili selama dua setengah tahun.
Setelah meletus pemberontakan FDR/PKI di Madiun, September 1948 dengan pimpinan Musso dan Amir Syarifuddin, Tan Malaka dikeluarkan begitu saja dari penjara akibat peristiwa itu. Di luar, setelah mengevaluasi situasi yang amat parah bagi republik Indonesia akibat Perjanjian Linggarjati 1947 dan Renville 1948, yang merupakan buah dari hasil diplomasi Syahrir dan Perdana Menteri AmirSyarifuddin, Tan Malaka merintis pembentukan Partai MURBA, 7 November 1948 di Yogyakarta. Dan pada tahun 1949 tepatnya bulan Februari Tan Malaka gugur, hilang tak tentu rimbanya, mati tak tentu kuburnya ditengah-tengah perjuangan “Gerilya Pembela Proklamasi” di Pethok, Kediri, Jawa Timur. Namun berdasarkan keputusan Presiden RI No. 53, yang ditandatangani Presiden Sukarno 28 Maret 1963 menetapkan bahwa Tan Malaka adalah seorang pahlawan kemerdekaan Nasional.
BERGELAP-GELAPLAH DALAM TERANG, BERTERANG-TERANGLAH DALAM GELAP !
(TAN MALAKA)
(Sumber: Brainwashed, Jakarta Extreme Fanzine, June’99, Issue #7.)

Phelps, Peraih Medali Terbanyak Sepanjang Sejarah Olimpiade


ATLET renang Amerika Serikat, Michael Phelps berhasil mencatatkan namanya menjadi Olimpian yang paling banyak mengoleksi medali di ajang multievent empat tahunan tersebut.

Phelps berhasil meraih medali ke-19 dan memecahkan rekor yang sebelumnya ditorehkan oleh atlet senam Uni Soviet, Larisa Latynina dengan raihan 18 medali. Ia memecah rekor saat bersama tim renang AS merebut medali emas di nomor 4x200 estafet gaya bebas putra di Aquatic Centre, London.

Beberapa jam sebelumnya, Phelps sendiri berhasil meraih predikat terbaik kedua dan berhak atas medali perak di nomor 200 meter gaya kupu-kupu.

"Saya kehabisan kata-kata saat ini, melakukan sesuatu yang belum pernah diraih siapapun sebelumnya merupakan hal yang selalu saya ingin lakukan," ujar Phelps mengekspresikan kesuksesannya.

Namun, Phelps mengaku sedikit kecewa dengan hasil di nomor 200 meter gaya kupu-kupu putra yang selalu mengantarkannya mendapatkan medali emas di dua olimpiade sebelumnya, Athena 2004 dan Beijing 2008.

Phelps kalah tipis dari perenang Afrika Selatan Chad le Clos di nomor tersebut. Ambisinya meraih tiga emas berturut-turut dari tiga ajang Olimpiade di nomor 200 Meter gaya kupu-kupu pun kandas. Bentuk kekecewaannya ia lampiaskan dengan cara melempar topi renangnya.

Latynina sendiri dalam sebuah sesi wawancara dengan media Amerika melontarkan sebuah lelucon yang menyebutkan sudah saatnya seorang atlet pria mengalahkan raihan yang pernah diraih oleh atlet wanita puluhan tahun yang lalu. "48 tahun sudah cukup bagi saya memegang rekor tersebut," candanya.

Latynina sebenarnya berharap bisa memberikan selamat secara langsung kepada Michaels Phelps yang telah memecahkan rekornya, namun Komite Olimpiade Internasional (IOC) tidak mengizinkannya, "Peraturan tidak memperbolehkan saya melakukan hal tersebut," tukas Latynina yang mendapat medali ke-18 di Olimpiade Tokyo 1964.

Latynina juga menyatakan di antara atlet wanita, dirinya merasa rekornya masih belum akan terpecahkan.

Phelps yang sebelumnya menyatakan akan pensiun setelah Olimpiade London 2012, sebenarnya baru bersinar sejak Olimpiade Athena 2004 dengan raihan 6 medali emas dan 2 medali perunggu.

Di Olimpiade Sydney 2000 ia tidak memenangkan satu medalipun. Raihan terbaiknya dicetaknya di Olimpiade Beijing 2008, saat ia mampu menyaingi perolehan medali emas seniornya, Mark Spitz yang meraih 7 medali emas di Olimpiade Munchen 1972.

Total Phelps mendapatkan 8 medali emas dari Olimpiade Beijing 2008. Raihan 19 medali Phelps saat ini terdiri dari 15 medali emas, dua medali perak, dan dua medali perunggu.

Di Olimpiade kali ini, Phelps sendiri masih berpeluang menambah raihan rekor medalinya di ajang Olimpiade. Ia masih akan berlaga di 3 pertandingan lain, yaitu di nomor 100 meter gaya kupu-kupu putra, nomor favortinya karena ia meraih emas di dua ajang Olimpiade sebelumnya. Kemudian di nomor 200 meter gaya ganti putra, nomor yang juga dirajai oleh Phelps di dua Olimpiade sebelumnya. Dan terakhir di nomor beregu 4x100 meter gaya gantiu putra. (MI/Wrt3)

Black Mamba

Black mamba adalah ular berbisa tinggi yang bergerak sangat cepat dan sangat agresif jika merasa terancam. Black mamba disebut sebut sebagai biang keladi dari beberapa kematian.Mitos di Afrika juga melebih lebihkan kemampuan Black Mamba hingga menjadi satu legenda. Mungkin karena inilah black mamba dianggap sebagai ular paling mematikan di dunia. Black mamba hidup di padang savanna dan bukit bukit berbatu di Afrika Timur & Afrika Selatan. Black mamba adalah ular berbisa terpanjang yang ada di Afrika, yang bisa mencapai panjang hingga 4.5 meters, walaupun panjang 2.5 meter sudah melebihi rata rata. Black mamba juga termasuk ular tercepat di dunia. Black mamba bisa merayap dengan kecepatan 20 kilometer per jam.
Black mamba cenderung berwarna hijau zaitun keabu abuan. Nama black mamba sendiri diberikan karena ular ini memiliki warna biru kehitaman di bagian dalam mulutnya yang diperlihatkan saat mereka merasa terancam.
Black mamba sebenarnya ular yang pemalu dan akan selalu memilih untuk kabur jika berhadapan dengan makhluk hidup lainnya. Tapi, kalo udah terpojok, black mamba akan mengangkat kepalanya hingga sepertiga dari tubuhnya di atas tanah, menggembungkan leher seperti kobra, membuka mulutnya yang hitam & mendesis. Jika musuhnya ‘ngeyel’ black mamba akan meyerang tanpa ragu ragu dan akan menyerang berulang ulang, menyuntikkan bisa neurotoxin dan cardiotoxin dengan jumlah yang tinggi pada tiap serangannya.
Sebelum ditemukan anti bisa dari black mamba, satu gigitan dari ular black mamba berakibat fatal 100%, dan biasanya hanya memakan waktu 20 menit. Dan sayangnya, anti bisa dari black mamba tidak banyak tersedia di daerah yang banyak terdapat black mamba & di daerah yang memiliki frekuensi kematian tinggi akibat gigitan ular ini.
Black mamba tidak memiliki status konservasi. Tapi gangguan dalam wilayah yang tempat tinggal black mamba tidak saja memberikan tekanan pada spesies ini tapi juga menyumbangkan lebih banyak kontak yang berpotensi bahaya antara manusia & ular black mamba.
Black mamba adalah ular berbisa tinggi yang bergerak sangat cepat dan sangat agresif jika merasa terancam. Black mamba disebut sebut sebagai biang keladi dari beberapa kematian . Mitos di Afrika juga melebih lebihkan kemampuan Black Mamba hingga menjadi satu legenda. Mungkin karena inilah black mamba dianggap sebagai ular paling mematikan di dunia. Black mamba hidup di padang savanna dan bukit bukit berbatu di Afrika Timur & Afrika Selatan. Black mamba adalah ular berbisa terpanjang yang ada di Afrika, yang bisa mencapai panjang hingga 4.5 meters, walaupun panjang 2.5 meter sudah melebihi rata rata. Black mamba juga termasuk ular tercepat di dunia. Black mamba bisa merayap dengan kecepatan 20 kilometer per jam.
Black mamba cenderung berwarna hijau zaitun keabu abuan. Nama black mamba sendiri diberikan karena ular ini memiliki warna biru kehitaman di bagian dalam mulutnya yang diperlihatkan saat mereka merasa terancam.
Black mamba sebenarnya ular yang pemalu dan akan selalu memilih untuk kabur jika berhadapan dengan makhluk hidup lainnya. Tapi, kalo udah terpojok, black mamba akan mengangkat kepalanya hingga sepertiga dari tubuhnya di atas tanah, menggembungkan leher seperti kobra, membuka mulutnya yang hitam & mendesis. Jika musuhnya ‘ngeyel’ black mamba akan meyerang tanpa ragu ragu dan akan menyerang berulang ulang, menyuntikkan bisa neurotoxin dan cardiotoxin dengan jumlah yang tinggi pada tiap serangannya.
Sebelum ditemukan anti bisa dari black mamba, satu gigitan dari ular black mamba berakibat fatal 100%, dan biasanya hanya memakan waktu 20 menit. Dan sayangnya, anti bisa dari black mamba tidak banyak tersedia di daerah yang banyak terdapat black mamba & di daerah yang memiliki frekuensi kematian tinggi akibat gigitan ular ini.
Black mamba tidak memiliki status konservasi. Tapi gangguan dalam wilayah yang tempat tinggal black mamba tidak saja memberikan tekanan pada spesies ini tapi juga menyumbangkan lebih banyak kontak yang berpotensi bahaya antara manusia & ular black mamba.

5 Manfaat Makanan Pedas


KOMPAS.com - Makanan pedas tak selalu diartikan sebagai makanan yang diolah dengan cabai. Rasa pedas juga bisa didapatkan dari merica, lada hitam, kunyit, dan berbagai bumbu dapur lain.

Anda yang menyukai makanan pedas boleh merasa senang, karena rasa pedas ini mempunyai banyak manfaat kesehatan. Misalnya, seperti telah sering disebutkan sebelumnya, makanan pedas bisa menguruskan badan. Namun itu hanya salah satu contohnya saja. Coba lihat manfaat lain yang belum Anda ketahui:

1. Menurunkan berat badan. Siapapun pasti setuju, makanan apapun yang diberi sambal pasti akan lebih menggugah selera. Bila Anda mau, makanan diet Anda pun bisa diberi cocolan sambal. Kalau hal ini bisa membuat Anda tertib menyantap makanan sehat dengan lebih berselera, kenapa tidak? Lagipula, rasa pedas itu bisa meningkatkan metabolisme Anda. Studi menunjukkan bahwa senyawa utama dalam cabai, yaitu kapsaisin, memiliki efek termogenik yang bisa menyebabkan tubuh membakar kalori saat mengunyah selama 20 menit. 

2. Menyehatkan jantung. Hasil studi juga menunjukkan, budaya mengonsumsi makanan pedas menyebabkan insiden serangan jantung dan stroke yang lebih rendah. Alasannya, cabai merah bisa mengurangi efek merusak dari kolesterol jahat, sedangkan kapsaisin bisa melawan peradangan. Keduanya merupakan faktor risiko untuk masalah jantung. 

3. Mencegah kanker. Menurut American Association for Cancer Research, kapsaisin juga memiliki kemampuan membunuh beberapa sel kanker dan leukimia. Sedangkan kunyit, yang dijadikan bumbu kari dan mustar, bisa memperlambat penyebaran kanker dan pertumbuhan tumor. 

"Bumbu ini punya efek yang sama pada tubuh seperti yang dilakukan obat-obatan kanker," kata Gregory A. Plotnikoff, MD, konsultan senior untuk inovasi perawatan kesehatan di Allina Hospitals and Clinics di Minnesota.

Bila ingin memberikan hasil maksimal, kombinasikan dengan lada hitam untuk menyerap kunyit 2.000 persen lebih banyak. 

4. Menurunkan tekanan darah. Vitamin A dan C mampu menguatkan dinding otot jantung, sementara panas dari lada meningkatkan aliran darah ke seluruh tubuh. Kombinasi hal ini bisa menghasilkan sistem kardiovaskuler yang lebih kuat. 

5. Mengurangi stres. Makanan pedas meningkatkan produksi hormon yang memberikan rasa menyenangkan, seperti serotonin. Hasilnya, makanan ini membantu mengusir depresi dan stres. 

Bagaimana bila Anda tidak menyukai makanan pedas?

Anda masih bisa mendapatkan manfaat kesehatan dengan menambahkan bumbu-bumbu yang mengandung seng ke dalam menu makanan Anda. Misalnya, masukkan jahe yang sudah digeprek di dalam teh. Atau, buat udang dengan bumbu jinten dan ketumbar yang ditumis di dalam kuali. Bisa juga menambahkan taburan bubuk cabai ke dalam kari ayam yang Anda buat.

Gambar-gambar Lucu Yang Bisa Membuat Anda Tersenyum

Gambar-gambar ini saya kumpulkan dari berbagai sumber. Semoga anda menikmatinya dan senang melihatnya ! 











Misteri "UFO Olimpiade" Terjawab

Sebuah benda mirip piring terbang terlihat melayang di atas stadion

Space.com (CREDIT: Goodyear
VIVAnews - Sekitar satu miliar penghuni bumi menyaksikan upacara pembukaan Olimpiade London, Jumat malam lalu. Saat itu, ketika upacara pembukaan berlangsung, di atas stadion sempat muncul objek piringan yang terlihat melayang. NBCkemudian menganalisa objek tersebut, dan menyebutnya "UFO Olimpiade".

Beberapa orang juga merekam objek tersebut serta mem-post ke YouTube. Piringan yang memiliki kubah di tengahnya itu memberikan tampilan sebuah piring terbang klasik.

"Ini jelas bukan balon udara atau helikopter, jadi apa?" tulis seorang
blogger di Examiner.com. "Kita mungkin tidak tahu pasti. Penolakan atas objek tersebut dianggap sebagai hal yang gegabah."

Tapi saat Olimpiade London masih berlangsung, teka-teki tersebut terjawab. Mengutip laman Space.com, jawaban muncul setelah Robert Sheaffer, pendiri blog BadUFOs, memunculkan gambar resolusi tinggi dari Goodyear Blimp yang berparade sepanjang upacara pembukaan Olimpiade.

Ternyata, "UFO Olimpiade" itu adalah salah satu dari Goodyear Blimp, atau balon udara milik perusahaan ban Goodyear. 

Gambar tersebut di-post oleh beberapa orang penduduk London untuk situs "Spot the Blimp" milik Goodyear Blimp. Gambar menunjukkan benda itu terbang di atas Stadion Olimpiade. Ini jelas memiliki kemiripan yang mencolok dengan apa yang disebut UFO Olimpiade.
Goodyear Blimp
Misteri bentuk kubah menonjol di gambar beresolusi rendah NBC itu pun terjawab. Bentuk itu diduga setengah bagian ke atas dari balon udara tersebut, yang terlihat melengkung secara halus.
"Ingatlah bahwa foto-foto tersebut diambil dari website Goodyear Blimp. Dan saya pikir orang-orang mengetahui balon udara mereka sendiri ketika mereka melihatnya," tulis Sheaffer.
"Kemiripan antara objek tersebut dan objek tak dikenal dalam video (NBC) tersebut adalah jelas," katanya.

Konfirmasi akhirnya datang dari Goodyear sendiri, kemarin malam. Di akun Twitter Goodyear Inggris, Goodyear sadar bahwa telah menyebabkan ini jadi fenomena.

"Wow we really seem to have caused a #UFO phenomenon!," tulis akun @goodyear_uk ini.

Atas hal ini, Goodyear pun meminta maaf. "[S]orry to disappoint guys! We still think a blimp is pretty cool though!" (eh)

Pemerintah Bentuk Sistem Informasi Legalitas Kayu


Kemenhut

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah mencanangkan Sistem Informasi Verfifikasi Legalitas Kayu (LIU-License Information Unit) pada Rabu (1/8/2012) di Kementerian Kehutanan. LIU dibentuk untuk mendukung implementasi Sertifikat Verifikasi Legalitas kayu (SVLK).
SVLK adalah salah satu upaya untuk menjamin legalitas kayu yang diperdagangkan. Pasar akan mengetahui asal-usul kayu yang diperdagangkan. Upaya ini dirintis untuk memerangi masalah illegal logging dan perdagangan kayu ilegal.

Dalam pemberlakuan SVLK, setiap kayu yang telah mengantongi Sertifikat Legalitas Kayu (S-LK) dan Sertifikat Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (S-PHPL) akan dibubuhi Tanda V-Legal dan diserta dengan dokumen V-Legal yang diterbitkan Lembaga Verifikasi Legalitas kayu (LVLK).

Dokumen V Legal bisa diterbitkan setelah proses verifikasi dan inspeksi. Dokumen nantinya mencakup informasi jenis, volume produk kayu, negara tujuan dan lainya. Akhir 2012, Kementerian kehutanan akan mengembangkan sistem online pengelolaan informasi penerbitan dokumen tersebut.

LIU yang berpusat di Direktorat jenderal Bina Usaha Kehutanan, Kementerian Kehutanan, nantinya akan mengelola sistem legalitas kayu. LIU akan menggantikan endorsement ekspor kayu dan produk kayu yang sebelumnya ditangani Badan revitalisasi Industri Kehutanan.

Sistem Informasi Verifikasi Legalitas Kayu juga langsung terhubung dengan sistem INATRADE di Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Kemendag dan akan bermuara pada portal Indonesian National Single Window (INSW) di Dirjen Bea dan Cukai Kementerian Keuangan untuk pendaftaran ekspor.

Menteri Kehutanan, Zulkifli Hasan, mengatakan, "Hal ini kita lakukan supaya bisa menyediakan kayu-kayu yang jelas asal-usulnya. Negara konsumen diharapkan juga tidak menerima kayu ilegal."

Sementara itu, makil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi mengungkapkan abhwa sertifikasi justru diwajibkan untuk mencegah pasar tertutup. Indonesia sendiri adalah negara pertama yang mewajibkan sertifikasi ini di Asia.

"Dengan cara ini justru kita akan memiliki kelebihan," katanya.
Editor :
Tri Wahono

Sistem Planet Alien yang Mirip Tata Surya

Cristina Sanchis Ojeda
CALIFORNIA, KOMPAS.com - Astronom menemukan sistem keplanetan yang mirip Tata Surya. Sistem keplanetan tersebut ditemukan saat astronom mempelajari bintang Kepler-30 yang berjarak 10.000 tahun cahaya dari Bumi.

Memakai teleskop antariksa Kepler yang telah menemukan 2.300 kandidat planet, astronom mendeteksi 3 planet yang mengelilingi Kepler 30. Tiga planet itu dideteksi dengan metode transit, melihat kedipan cahaya bintang saat ada objek melintas di depannya.

Masing-masing planet yang ditemukan dinamai Kepler 30b, Kepler 30c dan Kepler 30d. Ketiganya lebih besar dari Bumi, bahkan dua diantaranya lebih besar dari Jupiter, planet terbesar di Tata Surya.

Dalam pengamatan debih detail, ilmuwan menemukan bahwa Kepler 30 memiliki bintik yang serupa bintik Matahari. Diketahui, bintik Matahari atau bintik bintang terjadi karena ada wilayah di permukaan bintang yang lebih dingin dari sekitarnya.

Dari observasi, astronom menemukan bahwa ketiga planet singgah di spot yang sama secara berulang. Hal itu menunjukkan bahwa orbit planet-planet alien tersebut koplanar atau tersusun berdekatan dengan spin bintang.

Berdasarkan itu pula, seperti diberitakan Space, Rabu (25/7/2012), sistem keplanetan Kepler-30 mirip dengan Tata Surya. Di Tata Surya, delapan planet tersusun relatif rapi sepanjang ekuator rotasi Matahari.

Kenyataan tersebut petunjuk bahwa planet terbentuk dari debu dan gas yang berputar di sekitar bintang yang baru lahir. Tak semua sistem keplanetan punya ciri serupa. Dalam sistem keplanetan tertentu, planet gas bisa terletak dekat dengan bintangnya.

Hasil studi ini dipublikasikan di jurnal Nature minggu lalu.
Sumber :
Editor :
Tri Wahono



Jejak Kehancuran di Tolire Jaha

KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO
anskap Danau Tolire Besar, Desa Loto, Kecamatan Pulau Ternate, Kota Ternate, Maluku Utara, Kamis (5/7/2012). Danau Tolire Besar merupakan danau vulkanik yang berada di kaki Gunung Gamalama.

Oleh M Zaid Wahyudi dan Ahmad Arif
KOMPAS.com - Hampir tak ada zona aman di pulau gunung api Ternate, Maluku Utara. Tiga danau kawah di Ternate, yaitu Tolire Jaha atau Tolire Besar, Tolire Kecil, dan Laguna, memberi jejak penting bahwa bahaya letusan Gunung Gamalama bisa terjadi di kawasan padat penduduk Pulau Ternate. Pada masa lalu, letusan itu terbukti sangat mematikan.

Danau Tolire Jaha terletak di barat laut Ternate, berjarak 4 kilometer dari puncak Gunung Gamalama dan 500 meter dari pantai. Danau kawah (maar) berukuran 500 meter x 700 meter ini terbentuk akibat letusan Gamalama pada tahun 1775.

Catatan sejarah menyebutkan, gempa bumi beruntun terjadi beberapa kali di Desa Soela Takomi hingga 5 September 1775. Desa ini terletak 1,5 kilometer dari Kelurahan Takoma saat ini.

Gempa tektonik itu memicu erupsi Gamalama hingga terjadi letusan uap selama beberapa jam pada 7 September dini hari. Suara gemuruh menyertai erupsi yang berlangsung hingga hari terang.

Saat warga sekitar Desa Soela Takomi menengok kampung itu pada siang hari, mereka hanya mendapati lubang kawah yang menganga lebar. Sebanyak 141 warga desa hilang bersama tenggelamnya desa mereka.

Geolog dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Akhmad Zaenuddin, akhir Juni lalu, mengatakan, maar terbentuk oleh letusan freatik Gamalama. Letusan tipe ini terjadi jika panas magma bumi bersentuhan dengan air tanah dalam batuan dasar. Gerak magma ke permukaan dikontrol oleh rekahan (sesar) sebagai akibat gaya ekstensi.

Dapur magma yang membentuk maar umumnya dangkal dan relatif kecil. Menurut Heiken (1971, vide Cas & Wright, 1988) seperti dikutip Sutikno Bronto dan Sri Mulyaningsih dalam ”Gunungapi Maar di Semenanjung Muria”, Jurnal Geologi Indonesia Volume 2 Nomor 1, Maret 2007, letusan maar umumnya terjadi pada lingkungan geologi gunung api besar bersusunan basal.

Pemanasan ini menghasilkan uap bertekanan tinggi. Letusan akan terjadi jika tekanan yang dihasilkan lebih besar dibandingkan dengan tekanan batuan penudung (cap rocks) di bagian atasnya atau di permukaan tanah. Letusan freatik ini menghasilkan hamburan material batuan dasar berbagai ukuran.

Jika letusan yang terjadi adalah freatomagmatik, sebagian material magma akan ikut terlontar keluar. Jika yang memicu adalah letusan magmatik, akan ada aliran lava dan awan panas.

Ketika tekanan gas dalam magma melemah, magma akan keluar dalam bentuk lelehan dan meninggalkan jejak dalam bentuk aliran lava, kubah lava, atau sumbat lava.

Sekitar 250 meter barat laut Tolire Jaha terdapat Danau Tolire Kecil. Danau 150 meter x 300 meter ini berada tepat di pinggir laut. Permukaan air danau dan laut dipisahkan oleh pantai pasir putih selebar beberapa meter.

”Tepi danau yang sebenarnya kemungkinan ada di laut. Tepi danau yang kini menjadi pantai berpasir terbentuk dari sedimentasi laut,” kata Zaenuddin.

Permukaan air Danau Tolire Jaha dan Tolire Kecil hampir sama dengan tinggi permukaan air laut. Permukaan air Tolire Jaha berada pada jarak 40-50 meter dari tepi danau dan memiliki kedalaman 80 meter. Adapun kedalaman air Tolire Kecil mencapai 5-10 meter.

Air kedua danau sama-sama tawar. Namun, air Tolire Kecil agak asin akibat limpasan air laut.

Sementara itu, Danau Laguna berada di selatan Ternate. Dari pinggir laut, air danau hanya dipisahkan oleh jalan raya. Jaraknya dari puncak Gamalama saat ini sekitar 5 kilometer.

Berbeda dengan Tolire Jaha dan Tolire Kecil, Danau Laguna dikelilingi permukiman padat penduduk. Danau itu juga dimanfaatkan warga untuk memelihara ikan dengan menggunakan keramba jaring apung.

Indyo Pratomo dkk dalam ”Gunung Gamalama, Ternate, Maluku Utara: Dinamika Erupsi dan Potensi Ancaman Bahayanya” dalam buku Ekologi Ternate, 2011, menyebutkan, ditinjau dari periode evolusi Gamalama, Laguna terbentuk oleh erupsi freatik pada akhir prasejarah pada masa Gunung Gamalama Tua. Sisa Gamalama Tua berada di tenggara Pulau Ternate dengan puncak tertingginya Bukit Melayu alias Gunung Kekau.

Sementara Tolire Jaha terbentuk pada periode evolusi Gunung Gamalama Muda yang menempati bagian utara pulau. Puncak tertinggi Gamalama Muda adalah Puncak Arfat (Piek van Ternate), yang merupakan puncak Gamalama saat ini, dengan ketinggian 1.715 meter di atas permukaan laut.

Danau Laguna berhubungan dengan sistem magmatik dari pusat erupsi Gamalama Muda.

Pola sebaran maar dengan kawah aktif Gamalama saat ini membentuk garis lurus dengan arah barat laut-tenggara. Kelurusan ini sejajar dengan rangkaian pulau-pulau di barat Halmahera, yaitu Pulau Tidore, Ternate, dan Hiri.

Punggung gunung
Besarnya kawah yang terbentuk di Tolire Jaha dan Laguna membuat sebagian ahli dan masyarakat awam berpendapat bahwa danau-danau itu terbentuk karena amblesan tanah akibat gempa bumi.

”Tidak mungkin Tolire Jaha terbentuk akibat letusan Gamalama, tapi akibat gempa tektonik. Letusan gunung itu terjadi di puncak, tidak mungkin di lereng atau kaki gunung,” kata Wahyu Susilo (18), warga Mangga Dua, Ternate. Keyakinan ini diperoleh dari brosur wisata yang ia baca.

Devianti Kaya (17), warga Loloda, Halmahera Barat, juga meyakini hal yang sama. Tolire Jaha yang kini menjadi obyek wisata utama Ternate hanyalah cekungan air biasa, bukan terbentuk dari letusan gunung api.

Zaenuddin menegaskan, bentuk dinding danau-danau kawah yang curam menunjukkan, danau itu terjadi akibat letusan gunung api, bukan gempa tektonik. ”Letusan samping Gamalama dapat terjadi di bagian gunung mana pun. Magma akan mencari tutupan batuan penudung paling lemah untuk keluar ke permukaan bumi,” katanya.

Keberadaan endapan letusan freatik berupa breksi letusan dan endapan tumpuan dasar di sekeliling danau semakin menguatkan bahwa danau itu terbentuk akibat aktivitas vulkanik, bukan tektonik.

Ketidaktahuan warga menunjukkan rendahnya pengetahuan masyarakat tentang kegunungapian. Ketua Badan Penanggulangan Bencana Daerah Ternate Hasyim Yusuf mengakui hal itu. Padahal, mereka hidup di atas gunung api.

Karakter letusan Gamalama umumnya berada di kawah utama di puncak gunung saat ini. Namun, letusan Gamalama dapat terjadi di bagian mana pun mengingat Ternate merupakan pulau gunung api.

Banyak warga berpikir mereka hidup di kaki gunung sehingga aman. Padahal, wilayah yang mereka huni saat ini sejatinya adalah punggung gunung.

Kaki Gunung Gamalama yang sebenarnya berada di dasar laut. Sementara Laut Maluku yang terletak di sebelah barat Ternate memiliki kedalaman lebih dari 3.000 meter.(Prasetyo Eko P/A Ponco Anggoro)
Sumber :
Kompas Cetak
Editor :
Tri Wahono



sumbalinga

"Saya tidak takut pada orang yang berlatih sekali untuk 10.000 tendangan, tapi saya takut pada orang yang berlatih satu tendangan sebanyak 10.000 kali"
Bruce lee