Pages

Rabu, 14 November 2012

Safari Poo Paper, Kertas dari Kotoran Gajah


alah satu pegawai Bali Safari and Marine Park, Kabupaten Gianyar, Bali, mencetak kertas daur ulang yang dibuat dari campuran kertas bekas dan kotoran gajah, Sabtu (5/11/2011). Pembuatan kertas daur ulang ini dilakukan sebagai upaya pemanfaatan limbah satwa. Kertas yang dihasilkan cukup berkualitas dan lebih bertekstur.

BOGOR, KOMPAS.com — Taman Safari Indonesia  mengembangkan kertas daur ulang unik. Kertas tersebut terbuat dari kotoran gajah.

Kepala Divisi Bidang Pertamanan Kompos dan Kertas Taman Safari Indonesia (TSI) Mukdor Khasani menjelaskan,  pembuatan kertas dari kotoran gajah tersebut melalui beberapa tahapan, diawali dengan mencuci kotoran gajah dengan air.

Kotoran gajah yang telah dicuci, berupa serat sisa makanan yang masih basah, lalu dijemur di sinar matahari hingga kering dan berubah warna seperti warna coklat susu. Serat kering kotoran gajah itu dicampur dengan kertas bekas.

"Perbandingan pencampuran ini 3 kilogram kotoran gajah dan 1 kg kertas bekas," kata Mukdor dalam acara perayaan peringatan Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional di TSI, Cisarua, Bogor, Jumat (9/11/2012), yang dihadiri Menteri Lingkungan Hidup Balthasar Kambuaya.

Selanjutnya, kata Mukdor, kotoran gajah dan kertas diblender dalam alat khusus. Tahap selanjutnya, perebusan yang berlangsung selama 15 menit. Setelah direbus dan berubah menjadi bubur kertas, campuran dicetak dengan screen ukuran 40 x 50 sentimeter untuk menjadi kertas kering.

Pembuatan kertas dari kotoran gajah ini dimulai sejak enam bulan lalu. Berawal dari eksperimen dua pegawai TSI. Ia mengatakan, proses pembuatan kertas dari kotoran gajah dapat berlangsung selama satu hari.
  
Dalam satu hari, TSI menghasilkan 2 ton kotoran gajah dari 40 gajah yang ada. "Dari 2 ton kotoran itu diolah setiap harinya. Dari 100 kg serat kotoran dikeringkan menghasilkan 4 kg kotoran kering. Dari 4 kg serat kering menghasilkan 210 lembar kertas ukuran 40 x 50 cm," jelas Mukdor.

Mukdor menambahkan, kertas dari kotoran gajah ini sudah dibuat menjadi buku, amplop, kertas cetak foto, undangan, dan frame foto.

Menteri Lingkungan Hidup, Baltasar Kambuaya, mengapresiasi pengelolaan kotoran gajah untuk pembuatan kertas yang dikembangkan oleh Taman Safari Indonesia.

"Selama ini kertas diproduksi dari pohon atau hutan kita. Jika kotoran gajah bisa dimanfaatkan untuk pembuatan kertas tentu ini dapat mengurangi penggunaan kertas dari pohon," katanya.

"Kita berharap ini bisa dikembangkan menjadi industri," tambahnya.
Sumber :
ANT
Editor :
yunan


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

sumbalinga

"Saya tidak takut pada orang yang berlatih sekali untuk 10.000 tendangan, tapi saya takut pada orang yang berlatih satu tendangan sebanyak 10.000 kali"
Bruce lee