Pages

Kamis, 09 Agustus 2012

Arkeolog temukan korek api pertama

Jakarta (ANTARA News) - Sekelompok peneliti asal Israel mengklaim artefak misterius dari tanah liat dan batu yang berasal dari zaman Neolitikum sebagai korek api pertama.

Obyek berbentuk silinder ini sudah dikenal beberapa waktu sebelumnya. Awalnya mereka menafsirkannya sebagai simbol alat kelamin pria.

Interpretasi baru para ilmuwan berarti benda-benda ini bisa jadi bukti awal bagaimana api dinyalakan.

Bukti pyrotechnology, ilmu yang mempelajari asal api dan cara-cara manusia menggunakannya, di dataran Eurasia didapat dari tiga perempat juta tahun lalu. Bukti biasanya berbentuk sisa-sisa api.

"Kami punya bukti api pada manusia modern dan Neanderthal, berasal dari arang, abu, dan tungku. Tapi tidak ada yang berhubungan bagaimana mereka menyalakannya," kata pemimpin studi tersebut, Profesor Naama Goren-Inbar dari The Hebrew University of Jerusalem kepada BBC.

Pada sebuah kunjungan ke Israel Museum di Jerusalem, Goren-Inbar mengenali bentuk struktur yang ditemukan di situs arkeologi Sha'ar HaGolan ada beberapa alat yang digunakan selain untuk tujuan kultural.

"Saya melihat benda itu dan langsung terpikir bahwa benda itu sangat sangat mirip dengan tongkat-tongkat yang digunakan saat menyalakan api. Saya menghubungkannya dan pelan-pelan berkembang," jelasnya.

Dengan menggunakan teknik elektro-mikroskopi, ia dan rekan-rekannya mengidentifikasi indikator tanda yang mungkin dimiliki objek berbentuk silinder tersebut.

Benda itu diputar dengan kecepatan tinggi,untuk melihat kemungkinan menghasilkan gesekan untuk menyalakan sumbu.

Mereka menemukan tanda-tanda linear atau goresan pada ujung silinder yang berbentuk kerucut. Mereka menginterpretasikan tanda itu diperoleh ketika "korek" diputar dalam rongga yang ada di papan untuk menyalakan api.

Peneliti juga menemukan warna terbakar yang ada pada bekas hangus dan alur-alur yang jelas pada bagian atas benda itu. Mereka menduga alur itu berasal dari busur yang digunakan untuk memutar silinder itu. 

Bukti itu didukung oleh kebudayaan jaman Neolitik dan pengetahuan tradisional tentang teknik menyalakan api.

Temuan baru ini menyoroti teknologi rumit yang digunakan penduduk Sha'ar HaGolan pada saat itu. Kelaziman cara tersebut di area yang lebih besar di Mediterania timur mengindikasikan bahwa korek tanah liat merupakan benda yang umum pada periode awal ketimbang teknologi menyalakan api lainnya.

Goren-Inbar mengatakan pada BBC News timnya bermaksud meneliti lebih jauh untuk mengesahkan kesimpulan mereka.

Penelitian ini dipublikasikan di jurnal Plos One.
(nta)

 
Editor: AA Ariwibowo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

sumbalinga

"Saya tidak takut pada orang yang berlatih sekali untuk 10.000 tendangan, tapi saya takut pada orang yang berlatih satu tendangan sebanyak 10.000 kali"
Bruce lee